Jakarta (Antaranews Kalteng) - Badan Nasional Penanggulangan Bencana menyampaikan data terbaru jumlah korban meninggal dunia akibat gempa yang disusul tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah, menjadi 832 jiwa.
Kepala Pusat Informasi dan Komunikasi BNPB, Sutopo pada konferensi pers di Graha BNPB Jakarta Timur, Minggu menyebutkan korban meninggal dunia di Kota Palu tercatat 821 orang dan di Donggala 11 orang.
Hingga hari ini (Minggu,30/9) pukul 13.00 WIB ada laporan dari PMI Pusat bahwa ada 11 orang meninggal akibat gempa di Kabupaten Donggala, ujarnya.
Ke-821 orang ditemukan meninggal dunia di Palu akibat tertimpa reruntuhan bangunan roboh dan diterjang tsunami.
Menurut Sutopo, pada Minggu (30/9) telah dimulai pemakaman massal secara layak bagi korban meninggal dunia dengan pertimbangan mayat harus segera dikebumikan karena pertimbangan dampak kesehatan bagi warga, setelah dilakukan identifikasi oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Palu.
Untuk jumlah korban luka-luka yakni 540 orang yang saat ini dirawat di berbagai rumah sakit yang ada di Kota Palu, namun Sutopo mengatakan kemungkinan besar jumlah tersebut masih akan bertambah.
"Kita tidak mengharapkan jumlah itu bertambah, tapi mengingat masih ada korban diduga masih tertimbun dan lokasi belum dapat dijangkau SAR gabungan, itu yang menyebabkan jumlah akan betambah," kata dia.
Terkait perkembangan proses evakuasi, Sutopo mengatakan per Sabtu malam (29/9), tambahan personel dan perlengkapan alat berat telah berdatangan melalui jalur darat dan udara sehingga tim Basarnas dan gabungan TNI/Polri dapat memfokuskan pencarian korban di Kota Palu.
Baca juga: 201 kali gempa susulan goncang Sulteng, kata BMKG
Baca juga: Bantah ada penjarahan, ini klarifikasi Mendagri soal kondisi korban gempa