Perekonomian Kalteng rentan jika terlalu andalkan batu bara dan CPO

id bps kalteng,hanif yahya,kepala bps kalteng,Disagregasi PMTB,perekonomian kalteng

Perekonomian Kalteng rentan jika terlalu andalkan batu bara dan CPO

Kepala BPS Kalteng Hanif Yahya saat fokus grup diskusi Disagregasi PMTB di Palangka Raya, Senin (15/10). (Foto Antara Kalteng/Jaya W Manurung)

Sekarang ini posisi perekonomian Kalteng untuk tingkat regional Kalimantan, hanya lebih tinggi dari Provinsi Kalimantan Utara
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Kepala Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah Hanif Yahya menyebut, perekonomian di provinsi ini sangat rentan jika masih terlalu mengandalkan ekspor komoditas batu bara dan crude palm oil atau minyak sawit mentah.

"Kerentanan itu pun akan semakin menguat apabila tidak ada upaya serius dalam mengoptimalkan dua komoditas andalan tersebut menjadi barang jadi atau setengah jadi," kata Hanif saat fokus grup diskusi Disagregasi Pembentukan Modal Tetap Bruto (PMTB) di Palangka Raya, Senin.

Menurut Hanif, kalau ekspor itu terlalu mengandalkan barang mentah, pasti sangat bergantung pada kondisi perekonomian dunia. Kalau perekonomian dunia turun, pasti permintaan pun ikut turun. Otomatis akan langsung berpengaruh pada perekonomian Kalteng.

Sekarang ini posisi perekonomian Kalteng untuk tingkat regional Kalimantan, hanya lebih tinggi dari Provinsi Kalimantan Utara.

"Namun posisi tersebut rentan dikalahkan oleh Provinsi Kalimantan Utara jika masih tetap mengandalkan barang mentah dua komuditas tersebut," katanya.

Hanif menyarankan pemerintah se-Kalteng harus berupaya meningkatkan dua komoditas andalan tersebut dengan mengolah menjadi barang setengah jadi, atau barang jadi. Apabila itu dilakukan, maka kerentanan perekonomian di provinsi ini menjadi lebih berkurang.

"Ada peluang lain yang dapat dimanfaatkan dalam peningkatan perekonomian Kalteng, yakni dari segi investasi. Namun yang perlu dipikirkan dan disusun strateginya dalam menarik minat investor datang serta berinvestasi di provinsi Kalteng," kata dia.

BPS di seluruh Indonesia, termasuk di Kalteng sedang melakukan survey disagregasi PMTB. Hasil survey itu dapat digunakan Pemerintah untuk mengajak para investor berinvestasi di suatu daerah, sekaligus mempermudah regulasi.

"Hasil disagregasi PMTB itu dapat dilihat lebih rinci potensi-potensi yang dimiliki masing-masing daerah. Jadi pemerintah di Provinsi Kalteng ini mudah mengajak investor untuk datang. Investor pun mendapatkan data yang terperinci terkait potensi-potensi Kalteng," demikian Hanif.