DPRD Kotim desak proyek tahun jamak segera dilelang karena ini

id DPRD Kotim desak proyek tahun jamak segera dilelang karena ini,Sampit,Multi years,Muhammad Jhon Krisli,Kotawaringin Timur,DPRD Kotim

DPRD Kotim desak proyek tahun jamak segera dilelang karena ini

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah H Muhammad Jhon Krisli. (Foto Antara Kalteng/Untung Setiawan)

Sampit (Antaranews Kalteng) - DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah mendesak pihak eksekutif setempat segera melelang proyek program tahun jamak atau multi years agar pekerjaan secepatnya bisa dimulai.

Ketua DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Muhammad Jhon Krisli di Sampit, Senin mengatakan, lelang harus segera dilakukan agar serapan anggaran bisa maksimal dan pelaksanaan proyek juga bisa segera dikerjakan.

"Memang pelaksanaan proyek program tahun jamak akan berakhir 2020 nanti, namun setiap tahun serapan anggaran tentunya harus selalu ada peningkatan dari tahun sebelumnya supaya selesai tepat waktu," katanya.

Jhon mengatakan, berdasarkan kesepakatan bersama antara DPRD dan pihak eksekutif, sebelum Desember 2018 nanti seluruh proyek program tahun jamak harus sudah dilaksanakan pekerjaannya.

"Saya lihat sampai sekarang belum semua program proyek tahun jamak di lelang. Beberapa yang sudah berjalan pelaksanaan pekerjaan proyeknya seperti, proyek rumah sakit dr Murjani Sampit, Mal Pelayanan Publik Terpadu, kemudian proyek jalan Cempaka Mulia Barat menuju Satiruk," terangnya.

Lebih lanjut Jhon mengatakan, setelah Desember 2018 seluruh program tahun jamak akan dievaluasi. Sesuai aturan, proyek program tahun jamak tidak boleh dilelang pada tahun anggaran 2019.

"Jika dalam evaluasi tersebut nanti ditemukan ada proyek program tahun jamak masih belum dilelang maka bisa saja proyek tersebut nantinya dibatalkan pelaksanaannya," ucapnya.

Sedangkan bagi proyek tahun jamak yang telah dilelang dan dalam proses pekerjaan maka akan dilanjutkan sesuai kesepakatan bersama dan aturan yang berlaku.

"Seluruh proyek pada 2020 nanti harus sudah selesai, termasuk pelunasan pembayaran terhadap rekanan yang mengerjakan proyek tersebut," jelasnya.

Berdasarkan kesepakatan bersama, pembayaran proyek program tahun jamak dilakukan tiga tahap. Pembayaran tahap pertama dilakukan pada tahun anggaran 2018, tahap kedua 2019 dan pembayaran tahap ketiga pada tahun 2020.

"Setiap tahap diperkirakan mencapai Rp130 miliar hingga Rp160 miliar. Total keseluruhan biaya untuk program tahun jamak mencapai Rp600 miliar lebih, dan dari jumlah itu dibagi menjadi tiga tahun anggaran," katanya.

Jhon memperkirakan, pada tahun anggaran kedua pembayaran proyek tahun jamak bisa mencapai Rp200 miliar lebih.