Warga Barito Utara mulai menanam padi ladang

id tanam padi ladang barito utara,tanam padi barut,menugal,dinas pertanian

Warga Barito Utara mulai menanam padi ladang

Sejumlah warga menanam padi ladang dengan cara menugal di wilayah Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru. (Foto Antara Kalteng/Kasriadi)

Muara Teweh (Antaranews Kalteng) - Warga di sejumlah kecamatan di Kabupaten Barito Utara, mulai menanam padi ladang atau padi gunung pada musim tanam Oktober-Maret 2018/2019.

"Warga di sejumlah tempat di desa kami mulai menanam padi ladang dengan cara tugal," kata Igang, warga Kelurahan Jambu Kecamatan Teweh Baru, Rabu.

Sejumlah kawasan yang terlihat aktivitas warga menanam padi ladang di antaranya di Jalan Malawaken - Sabuh Kecamatan Teweh Baru.

Dengan cara tugal, warga memasukan benih padi antara 10-20 butir ke dalam lubang yang dibuat menggunakan kayu bulat itu. Jumlah warga bervariasi, ada yang hanya lima orang bahkan sampai ratusan tergantung jumlah luasan lahan pertanian.

Biasanya kalau luas lahan sekitar satu hektare paling sedikit ditanami oleh lima orang yang membutuhkan benih padi ladang sekitar 50 kilogram.

"Meski tempat lain masih ada yang belum bercocok tanam padi ladang, namun tempat kami sudah memulai karena beberapa hari lalu diguyur hujan," katanya.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Barito Utara Setia Budi mengatakan musim tanam tahun ini menargetkan menanam padi seluas 10.200 hektare.

Pembukaan lahan itu padi sawah seluas 2.800 hektare tersebar di Kecamatan  Gunung Timang, Teweh Tengah, Teweh Selatan, Teweh Timur, dan Montallat, sedangkan padi ladang seluas 7.400 hektare tersebar di sembilan kecamatan.

"Saat ini warga yang menanam padi ladang sudah mulai bersosok tanam dengan sistem tugal dan padi sawah sebagian sudah mengolag lahan persawahan," kata Budi.

Budi mengatakan guna meningkatkan produksi pangan itu pada tahun ini pihaknya mengembangkan padi organik seluas 1.200 hektare. Padi ini semua bahan-bahannya dari pupuk sampai obat-obatan menggunakan pupuk non kimia atau bahan organik.

Padi organik ini ditanam baik melalui padi sawah maupun padi ladang diolah secara alami yangmerupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan produksi padi dan mendukung upaya swadaya beras nasional.

"Para petani yang tergabung dalam kelompok tani di daerah ini akan mendapat bantuan, di antaranya benih, pupuk urea, dan NPK," ujar Budi.