Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) – Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru dinilai memiliki potensi besr untuk terus dikembangkan sehingga mampu menjadi salah satu objek yang berkontribusi turut mendongkrak pendapatan asli daerah Kabupaten Gunung Mas Kalimantan Tengah.
Kepala Dinas Kehutanan dan Pertanahan Kabupaten Gunung Mas Rodi Aristo melalui Kepala Bidang Pengelolaan Tahura, Colombus mengatakan, pihaknya ditarget mengumpulkan pendapatan asli daerah (PAD) Rp10 juta. Berdasarkan data, target tersebut sudah terlampaui pada 12 November lalu.
"Kami berhasil melampaui target PAD. Hingga 12 November lalu telah tercapai 120,88 persen, tepatnya sebesar Rp12.887.500," kata Colombus di Kuala Kurun, Minggu.
Dia mengatakan, PAD tersebut bersumber dari pengelolaan Taman Hutan Raya (Tahura) Lapak Jaru, dengan rincian retribusi tempat khusus parkir dan retribusi tempat pariwisata. Retribusi tempat khusus parkir ditarget yang ditetapkan sebesar Rp3 juta dan sudah terealisasi Rp2.998.500, sedangkan sedangkan retribusi tempat pariwisata ditargetkan sebesar Rp7 juta.3
"Untuk retribusi tempat pariwisata telah mencapai Rp9.889.000. Bahkan, dari laporan yang terbaru, PAD terus bertambah dan diperkirakan telah mencapai sekitar 150 persen dari target awal," katanya.
Itu semua, lanjut dia, dapat terwujud berkat dukungan seluruh pihak, khususnya masyarakat yang berkunjung ke satu-satunya Tahura yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah tersebut. "Antusias masyarakat untuk berkunjung ke Tahura Lapak Jaru sangat baik," tandasnya.
Menurutnya, masih diperlukan pembenahan dan penambahan beberapa fasilitas penunjang, sehingga masyarakat yang datang ke Tahura Lapak Jaru semakin nyaman.
"Rencananya, pada tahun 2019 akan dilakukan pembenahan dan pembangunan fasilitas pendukung lainnya di sana," ujarnya.
Colombus mengajak masyarakat yang datang berkunjung untuk bersama-sama menjaga wilayah Tahura Lapak Jaru dengan cara tidak membuang sampah sembarangan, tidak merusak fasilitas dan tidak merambah hutan di kawasan Tahura.
"Kami juga meminta agar masyarakat jangan melakukan kegiatan penambangan, baik secara tradisional maupun secara modern karena Tuhura Lapak Jaru merupakan hutan konservasi dan merupakan kawasan pelestarian alam satu-satunya di Kabupaten Gunung Mas, bahkan di Kalimantan Tengah," demikian Colombus.
Berita Terkait
DPRD Kotim telusuri dugaan oknum pegawai sewakan lapak Pasar Parenggean
Kamis, 14 November 2024 14:37 Wib
Lapak Kapuas jadi inovasi unggulan daerah untuk masyarakat
Kamis, 14 November 2024 10:44 Wib
DLHKP Gumas siap latih KTH membuat kain ecoprint
Sabtu, 19 Oktober 2024 14:42 Wib
Pemkab Gumas upayakan listrik PLN segera masuk Tahura Lapak Jaru
Senin, 30 September 2024 13:10 Wib
Puluhan kios dan lapak Pasar Baru Kuala Kurun siap disewa
Sabtu, 31 Agustus 2024 19:54 Wib
Pj Bupati Gumas pastikan dukung pengembangan Tahura Lapak Jaru
Rabu, 17 Juli 2024 14:31 Wib
PLN gandeng DLHKP Gunung Mas tanam 5.200 bibit, wujudkan ekosistem darat lestari
Senin, 24 Juni 2024 8:44 Wib
Lapak pedagang di Pasar Ramadhan Kapuas roboh diterjang angin kencang
Kamis, 4 April 2024 16:58 Wib