Jakarta (Antaranews Kalteng) - China menuntut pembebasan dengan segera eksekutif senior telekom Huawei yang ditahan di Kanada, karena penangkapannya akan berkembang menjadi insiden yang mengancam hubungan diplomatik.
Beijing menyerukan kepada Ottawa dan Washington untuk mengklarifikasi alasan mereka atas penahanan Meng Wanzhou, kepala keuangan global perusahaan China tersebut, yang ditangkap di Vancouver pada Sabtu dan menghadapi ekstradisi ke AS.
Kanada mengkonfirmasi penahanannya pada Rabu (5/12) malam.
Juru bicara kementerian luar negeri China, Geng Shuang mengatakan pada Kamis bahwa Beijing menyerukan AS dan Kanada untuk segera mengklarifikasi alasan penahanan dan "segera membebaskan orang yang ditahan", dikutip dari The Guardian.
Kontroversi tersebut mengancam untuk mendorong irisan lebih jauh antara AS dan China.
Geng mengatakan China telah memberikan bantuan konsuler kepada Meng sejak mengetahui penangkapannya.
Meng adalah salah satu wakil ketua di dewan perusahaan teknologi Cina dan merupakan putri pendiri perusahaan, Ren Zhengfei.
Penangkapannya dilaporkan terkait dengan dugaan pelanggaran sanksi AS. Sidang pengadilan telah ditetapkan pada Jumat, menurut departemen peradilan Kanada.
Dalam sebuah pernyataan, departemen itu menegaskan bahwa Meng telah ditangkap dan menghadapi ekstradisi.
“Karena ada larangan publikasi yang berlaku, kami tidak dapat memberikan detail lebih lanjut pada saat ini. Larangan itu permintaan Nyonya Meng, ”katanya.
Saham berjangka AS dan saham Asia jatuh setelah penangkapan Meng.
Berita itu muncul ketika Washington dan Beijing memulai negosiasi tiga bulan yang ditujukan untuk mengurangi perang perdagangan, menambah kekhawatiran investor global atas kenaikan suku bunga AS dan risiko lainnya terhadap pertumbuhan ekonomi global.
"AS telah mengatakan kepada sekutunya untuk tidak menggunakan produk Huawei karena alasan keamanan dan kemungkinan akan terus menekan sekutu-sekutunya," kata Norihiro Fujito, kepala strategi investasi di Mitsubishi UFJ Morgan Stanley Securities di Tokyo.
"Jadi sementara ada momen singkat optimisme setelah pembicaraan akhir pekan AS-China ... kenyataannya adalah, tidak akan semudah itu," katanya.
Otoritas AS telah menyelidiki Huawei setidaknya sejak 2016 karena diduga mengirim produk asal AS ke Iran dan negara-negara lain yang melanggar undang-undang ekspor dan sanksi AS, sumber mengatakan kepada Reuters pada bulan April.
Huawei, salah satu pembuat peralatan jaringan telekomunikasi terbesar di dunia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Meng telah ditahan sementara dan menghadapi "tuduhan yang tidak ditentukan" di distrik timur New York.
Perusahaan mengatakan telah memenuhi "semua hukum dan peraturan yang berlaku di mana ia beroperasi", termasuk undang-undang sanksi.
“Hanya ada sedikit informasi yang diberikan kepada Huawei tentang tuduhan spesifik. Huawei tidak menyadari kesalahan apa pun oleh Ms Meng," kata Guo Ping, CEO perusahaan mengatakan dalam sebuah pernyataan yang diposting di akun Wechat, Kamis.
"Perusahaan percaya sistem hukum Kanada dan AS pada akhirnya akan mencapai kesimpulan yang adil," katanya.
Berita Terkait
Jokowi terima kunjungan bos Microsoft besok pagi
Senin, 29 April 2024 14:26 Wib
Jokowi akan menerima kunjungan bos Microsoft besok pagi
Senin, 29 April 2024 11:21 Wib
Pengelolaan dana BOS di Seruyan diingatkan agar transparan
Rabu, 6 Maret 2024 10:16 Wib
Guru di Bartim diharapkan bisa membuat RKAS dan laporan keuangan BOS
Jumat, 1 Maret 2024 6:57 Wib
Hakim vonis tiga terdakwa korupsi dana BOS Maluku Tengah 4-5 tahun penjara
Senin, 19 Februari 2024 18:34 Wib
BKSDA-BOS lepasliarkan delapan orang utan hasil rehabilitasi
Selasa, 12 Desember 2023 18:29 Wib
Bareskrim: Dugaan korupsi dana BOS oleh Panji Gumilang
Jumat, 3 November 2023 15:51 Wib
BKSDA Kalteng-BOS sudah lepas liarkan 515 orang utan
Kamis, 17 Agustus 2023 6:59 Wib