16 TPS di Kabupaten Gunung Mas rawan, kata Kapolres

id kabupaten gunung mas,gumas,jumlah tps di gunung mas,pengamanan tps di gunung mas,kapolres gumas

16 TPS di Kabupaten Gunung Mas rawan, kata Kapolres

Kapolres Gunung Mas AKBP Yudi Yuliadin. (Foto Antara Kalteng/Chandra)

Kuala Kurun (Antaranews Kalteng) – Kepolisian Resor Kabupaten Gunung Mas telah membuat daftar klasifikasi tingkat kerawanan Tempat Pemungutan Suara yang akan digunakan dalam Pemilihan Umum tahun 2019.

Dari 366 TPS yang tersebar di 12 Kecamatan di daerah ini ada 350 indikator kurang rawan dan 16 masuk kategori rawan, kata Kapolres Gumas AKBP Yudi Yuliadin di Kuala Kurun Kecamatan Kurun, Rabu.

"Tapi rawan di sini maksudnya dari segi geografis atau sulit dijangkau dan harus menggunakan jalur sungai. Jadi, ada 16 TPS rawan geografis," tambahnya.

Adapun 16 TPS kategori rawan geografis yakni TPS 1 Desa Tanjung Karitak di Kecamatan Sepang, TPS 1 Desa Bereng Malaka dan TPS 1 Desa Luwuk Kantor di Kecamatan Rungan, TPS 1 Desa Tusang Raya di Kecamatan Rungan Barat, serta TPS 1 Desa Tumbang Tuwe di Kecamatan Rungan Hulu.

Selanjutnya TPS 1 Desa Sei Riang di Kecamatan Tewah, TPS 1 Desa Tumbang Takaoi di Kecamatan Kahayan Hulu Utara, lalu TPS 1 Desa Tumbang Siruk, TPS 1 Desa Tumbang Koroi, TPS 1 Desa Tumbang Lapan, TPS 1 Desa Tumbang Manyoi, TPS 1 Desa Buntoi, TPS 1 Desa Harowu, TPS 1 Desa Mangkuhung, TPS 1 Desa Rangan Hiran, dan TPS 1 Desa Tumbang Hatung di Kecamatan Miri Manasa.

"Menyikapi kondisi tersebut, kami akan mengerahkan satu personil untuk mengawal satu TPS rawan geografis. Sedangkan TPS kurang rawan, satu personil mengawal dua sampai tiga TPS," beber Yudi.

Selain itu, Polres Gunung Mas juga telah menyiapkan motor trail dan perahu klotok, sembari menginventarisir kondisi terbaru di lapangan mengingat saat ini musim hujan masih terjadi di wilayah setempat.

"Kalau ada kendala yang ditemui di lapangan, akan kami disampaikan kepada Pemkab Gumas agar dapat segera diatasi," ucapnya.

Polres Gunung Mas juga akan memberi perhatian khusus terhadap daerah-daerah yang belum tersedia layanan listrik dari Perusahaan Listrik Negara (PLN). Sebab, penghitungan suara diperkirakan memakan waktu yang cukup lama dan diperkirakan beberapa TPS baru selesai melakukan perhitungan suara pada malam bahkan dini hari.

“Kami akan menyiapkan genset bagi TPS yang belum ada listrik. Alat penerangan dan alat komunikasi juga kita siapkan. Kita masih terus menginventarisir berbagai kekurangan yang akan kita hadapi sembari mempersiapkan kelengkapan-kelengkapan anggota. Intinya kami siap mengantisipasi,” demikian Yudi.