Polisi pun dikerahkan cegah DBD meluas di Sampit

id Polisi pun dikerahkan cegah DBD meluas di Sampit,Demam berdarah,Polsek ketapang,Sampit,Kadek dwi yoga

Polisi pun dikerahkan cegah DBD meluas di Sampit

Semua pihak bahu membahu membersihkan lingkungan untuk mencegah munculnya penyakit demam berdarah, Jumat (15/2/2019). (Foto Istimewa)

Sampit (Antaranews Kalteng) - Satu nyawa melayang akibat penyakit demam berdarah di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, membuat semua pihak meningkatkan kewaspadaan, tidak terkecuali jajaran kepolisian yang diminta ikut membantu pencegahan.

"Wilayah kami juga termasuk daerah rawan demam berdarah, makanya kami berinisiatif bergabung bersama masyarakat melakukan pencegahan dengan membersihkan lingkungan supaya nyamuk tidak bisa berkembang biak," kata Kapolsek Ketapang Ketapang AKP I Kadek Dwi Yoga Sidhimantra di Sampit, Jumat.

Kota Sampit yang meliputi Kecamatan Baamang dan Mentawa Baru Ketapang, termasuk daerah endemis penyakit demam berdarah dengue (DBD). Setiap tahun penyakit mematikan yang menular melalui gigitan nyamuk aedes aegypti itu selalu muncul, bahkan sampai menimbulkan korban jiwa.

Selasa (12/2) sekitar pukul 05.00 WIB lalu, seorang bayi berusia lima bulan bernama Ahmad Iberahim, putra pasangan Juliansyah (40) dan Norhayati (41) warga Jalan Muchran Ali Gang Sahari Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang, meninggal dunia akibat penyakit demam berdarah dengue.

Untuk mencegah penularan demam berdarah, masyarakat diminta memberantas sarang nyamuk dengan cara membersihkan lingkungan. Langkah ini sangat penting karena fogging atau pengasapan hanya efektif membunuh nyamuk dewasa, sedangkan jentik nyamuknya tetap hidup.

Pemberantasan sarang nyamuk dilakukan dengan membersihkan, menguras dan menutup tempat penampungan air. Abatesasi atau menabur bubuk abate ke dalam tempat penampungan air juga harus dilakukan untuk membunuh jentik nyamuk.

Polsek Ketapang mengerahkan personel mereka untuk bergotong-royong membersihkan lingkungan, khususnya lokasi-lokasi rawan munculnya demam berdarah, di antararanya di Jalan Juanda Kelurahan Mentawa Baru Hilir. Camat Mentawa Baru Ketapang Sutimin dan Danramil Ketapang Letda Inf Pairin juga berbaur bersama masyarakat dalam kegiatan itu.

Kegiatan juga diisi sosialisasi oleh petugas kesehatan dari Puskesmas Ketapang tentang kepedulian kebersihan, yaitu cara mencegah dan menanggulangi berkembangnya jentik nyamuk yang bisa memicu munculnya demam berdarah.

"Kegiatan ini untuk memotivasi dan menggugah kesadaran masyarakat untuk bersama-sama mencegah wabah demam berdarah. Harapan kami, masyarakat dengan kesadaran sendiri rutin membersihkan lingkungan sekitar mereka sehingga nyamuk dan penyakit demam berdarah bisa dicegah," harap Kadek.

Camat Mentawa Baru Ketapang Sutimin mengimbau masyarakat untuk peduli mencegah munculnya penyakit demam berdarah. Masyarakat diimbau rutin membersihkan lingkungan, minimal di sekitar rumah masing-masing.

Lurah dan ketua RT diminta menginisiasi warganya untuk bergotong-royong membersihkan lingkungan secara rutin. Ancaman penyakit demam berdarah tidak boleh diabaikan karena mengancam nyawa.