RS Betang Pambelum segera layani pasien BPJS dan asuransi lainnya
Sejumlah persiapan sedang kami lakukan, sehingga dalam waktu segera dapat melayani pasien dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan serta asuransi lainnya
Palangka Raya (Antaranews Kalteng) - Rumah Sakit Awal Bros Betang Pambelum Palangka Raya Kalimantan Tengah, bersiap melayani pasien dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan dan asuransi lainnya.
"Sejumlah persiapan sedang kami lakukan, sehingga dalam waktu segera dapat melayani pasien dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan serta asuransi lainnya," kata Direktur RS Awal Bros Betang Pambelum dr. Aditya Nugraha di Palangka Raya, Senin.
Upaya ini dilakukan, agar kelengkapan fasilitas kesehatan yang pihaknya miliki dapat dinikmati semua segmen masyarakat. Semua persyaratan untuk merealisasikannya sedang dirampungkan, sehingga saat mulai diberlakukan tidak ada kendala yang dihadapi.
Rumah sakit dengan filosofi Huma Betang ini, memiliki lebih dari 40 dokter dan 32 orang diantaranya merupakan dokter spesialis. Banyaknya jumlah dokter tersebut, bertujuan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat selama 24 jam penuh.
Aditya menyebut, dokter spesialis yang pihaknya miliki cukup lengkap, diantaranya dokter spesialis penyakit dalam, ortopedi, urologi, saraf, kandungan, jantung, anak dan lainnya.
"Saat ini jumlah dokter spesialis kami sebanyak 32 orang dan jumlah tersebut akan terus bertambah guna memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat di daerah," paparnya.
Peralatan kesehatan yang digunakan pun cukup lengkap, salah satunya adalah CT Scan 128 slice. Alat ini memiliki kemampuan menghasilkan informasi dan gambaran diagnostik yang lebih baik, terutama pemeriksaan organ bergerak termasuk jantung, dengan kecepatan pemeriksaan cukup singkat dan menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih baik dan akurat.
Selain itu, RS Awal Bros Betang Pambelum juga memiliki fasilitas cath lab untuk memberikan tindakan medis diagnostik invasif yang berfungsi mendeteksi penyempitan atau sumbatan pembuluh darah jantung atau koroner.
Melalui prosedur ini dapat diketahui jenis tindakan yang sesuai bagi pasien, sehingga dokter dapat merekomendasikan tindak lanjut pengobatan. Tindakan yang bisa dilakukan mulai dari pemasangan ring jantung, intervensi dengan balon atau tindakan operasi bypass.
"Adanya fasilitas ini tentu merupakan keuntungan bagi masyarakat yang memerlukannya, sehingga mereka tidak harus pergi keluar daerah seperti Jakarta, Surabaya maupun kota-kota besar lainnya," ungkap Aditya.
Apalagi penanganan penyakit jantung biasanya harus berpacu dengan waktu, sehingga memerlukan penanganan segera. Jika penanganan yang diberikan terlambat tentu akan berakibat fatal pada pasien.
Lebih lanjut ia memaparkan, rumah sakit yang pihaknya kelola juga dilengkapi laparoskopi yang berguna untuk melakukan operasi dengan sayatan minimal. Dengan alat tersebut tingkat infeksi bisa ditekan menjadi seminimal mungkin, kesembuhan lebih cepat, rasa nyeri yang berkurang dan tidak ada bekas operasi yang memanjang di bagian tubuh.
"Sebagai contoh, penanganan operasi usus buntu, batu empedu hingga kandungan bisa ditangani segera dan waktu perawatan pasien pun cendrung lebih cepat," ungkapnya kepada Antara Kalteng.
Layanan kesehatan lainnya yang tersedia di rumah sakit ini, yaitu pemasangan akses cuci darah yang dilakukan oleh dokter bedah. Apabila akses tersebut telah dipasang, maka saat pasien ingin melakukan cuci darah tidak perlu lagi ditusuk, namun langsung dipasang pada akses yang telah dibuat tersebut.
Aditya menjelaskan, rumah sakit yang ia pimpin ini telah dilengkapi penunjang medis berupa C-Arm. Dengan menggunakan alat tersebut, letak benda atau objek pemeriksaan yang berada dalam tubuh dengan mudah dideteksi.
Menurutnya, RS Awal Bros Betang Pambelum merupakan aset yang siap memberikan banyak keuntungan bagi daerah. Salah satunya dengan menjadikannya sebagai rumah sakit rujukan bagi daerah lain kedepannya.
"Jadi tidak hanya masyarakat Kalteng saja yang dirujuk ke rumah sakit yang berada di luar daerah. Kedepan kami harapkan rumah sakit yang ada di daerah inilah yang menjadi rujukan bagi daerah lain," ucapnya.
Bahkan salah satu target jangka panjang yang pihaknya ingin capai, yaitu mewujudkan 'medical tourism' atau wisata medis. Medical tourism adalah perjalanan seseorang ke luar negeri dengan tujuan mendapatkan perawatan kesehatan.
Ia menilai, hal tersebut sangatlah mungkin diwujudkan terlebih grup rumah sakit swasta Awal Bros, merupakan peraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai rumah sakit dengan jejaring terbanyak dan memiliki sertifikat nasional dari Joint Commission International untuk akreditasinya.
"Sejumlah persiapan sedang kami lakukan, sehingga dalam waktu segera dapat melayani pasien dari BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan serta asuransi lainnya," kata Direktur RS Awal Bros Betang Pambelum dr. Aditya Nugraha di Palangka Raya, Senin.
Upaya ini dilakukan, agar kelengkapan fasilitas kesehatan yang pihaknya miliki dapat dinikmati semua segmen masyarakat. Semua persyaratan untuk merealisasikannya sedang dirampungkan, sehingga saat mulai diberlakukan tidak ada kendala yang dihadapi.
Rumah sakit dengan filosofi Huma Betang ini, memiliki lebih dari 40 dokter dan 32 orang diantaranya merupakan dokter spesialis. Banyaknya jumlah dokter tersebut, bertujuan untuk memberikan layanan prima kepada masyarakat selama 24 jam penuh.
Aditya menyebut, dokter spesialis yang pihaknya miliki cukup lengkap, diantaranya dokter spesialis penyakit dalam, ortopedi, urologi, saraf, kandungan, jantung, anak dan lainnya.
"Saat ini jumlah dokter spesialis kami sebanyak 32 orang dan jumlah tersebut akan terus bertambah guna memenuhi semua kebutuhan kesehatan masyarakat di daerah," paparnya.
Peralatan kesehatan yang digunakan pun cukup lengkap, salah satunya adalah CT Scan 128 slice. Alat ini memiliki kemampuan menghasilkan informasi dan gambaran diagnostik yang lebih baik, terutama pemeriksaan organ bergerak termasuk jantung, dengan kecepatan pemeriksaan cukup singkat dan menghasilkan gambar dengan resolusi yang lebih baik dan akurat.
Selain itu, RS Awal Bros Betang Pambelum juga memiliki fasilitas cath lab untuk memberikan tindakan medis diagnostik invasif yang berfungsi mendeteksi penyempitan atau sumbatan pembuluh darah jantung atau koroner.
Melalui prosedur ini dapat diketahui jenis tindakan yang sesuai bagi pasien, sehingga dokter dapat merekomendasikan tindak lanjut pengobatan. Tindakan yang bisa dilakukan mulai dari pemasangan ring jantung, intervensi dengan balon atau tindakan operasi bypass.
"Adanya fasilitas ini tentu merupakan keuntungan bagi masyarakat yang memerlukannya, sehingga mereka tidak harus pergi keluar daerah seperti Jakarta, Surabaya maupun kota-kota besar lainnya," ungkap Aditya.
Apalagi penanganan penyakit jantung biasanya harus berpacu dengan waktu, sehingga memerlukan penanganan segera. Jika penanganan yang diberikan terlambat tentu akan berakibat fatal pada pasien.
Lebih lanjut ia memaparkan, rumah sakit yang pihaknya kelola juga dilengkapi laparoskopi yang berguna untuk melakukan operasi dengan sayatan minimal. Dengan alat tersebut tingkat infeksi bisa ditekan menjadi seminimal mungkin, kesembuhan lebih cepat, rasa nyeri yang berkurang dan tidak ada bekas operasi yang memanjang di bagian tubuh.
"Sebagai contoh, penanganan operasi usus buntu, batu empedu hingga kandungan bisa ditangani segera dan waktu perawatan pasien pun cendrung lebih cepat," ungkapnya kepada Antara Kalteng.
Layanan kesehatan lainnya yang tersedia di rumah sakit ini, yaitu pemasangan akses cuci darah yang dilakukan oleh dokter bedah. Apabila akses tersebut telah dipasang, maka saat pasien ingin melakukan cuci darah tidak perlu lagi ditusuk, namun langsung dipasang pada akses yang telah dibuat tersebut.
Aditya menjelaskan, rumah sakit yang ia pimpin ini telah dilengkapi penunjang medis berupa C-Arm. Dengan menggunakan alat tersebut, letak benda atau objek pemeriksaan yang berada dalam tubuh dengan mudah dideteksi.
Menurutnya, RS Awal Bros Betang Pambelum merupakan aset yang siap memberikan banyak keuntungan bagi daerah. Salah satunya dengan menjadikannya sebagai rumah sakit rujukan bagi daerah lain kedepannya.
"Jadi tidak hanya masyarakat Kalteng saja yang dirujuk ke rumah sakit yang berada di luar daerah. Kedepan kami harapkan rumah sakit yang ada di daerah inilah yang menjadi rujukan bagi daerah lain," ucapnya.
Bahkan salah satu target jangka panjang yang pihaknya ingin capai, yaitu mewujudkan 'medical tourism' atau wisata medis. Medical tourism adalah perjalanan seseorang ke luar negeri dengan tujuan mendapatkan perawatan kesehatan.
Ia menilai, hal tersebut sangatlah mungkin diwujudkan terlebih grup rumah sakit swasta Awal Bros, merupakan peraih penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai rumah sakit dengan jejaring terbanyak dan memiliki sertifikat nasional dari Joint Commission International untuk akreditasinya.