Muara Teweh (Antaranews Kalteng)-Sedikitnya ratusan karyawan perusahaan perkebunan kelapa sawit PT Berjaya Agro Kalimantan (BAK) di wilayah Desa Kamawen Kecamatan Montallat kembali tidur di halaman parkir gedung DPRD setempat di Muara Teweh, Senin malam.
Ratusan karyawan PT BAK bersama istri atau suami dan anak kembali menginap di halaman parkir yang terletak di lantai dasar gedung DPRD.
Kedatangan mereka dengan tidur kembali di gedung dewan ini untuk menghadiri rapat dengar pendapat (RDP) sekaligus menagih janji pembayaran gaji karyawan bersama pihak perusahaan yang difasilitasi DPRD dan pemerintah daerah setempat pada Selasa (19/2) besok.
Terpisah Wakil Ketua II DPRD Barito Utara H Acep Tion mengharapkan RDP yang dijadwalkan Selasa besok dan diharapkan pimpinan perusahaan atau orang yang bisa mengambil kebijakan perusahaan bisa hadir.
Menurut Acep, dalam rapat RDP nanti diharapkan ada solusi sehingga persoalan ini tidak sampai berlarut –larut. Sebab, karyawan hanya menuntut pembayaran gaji mereka yang masih belum dibayarkan.
"Karyawan intinya meminta kepastian pihak perusahaan, kapan gaji mereka akan dibayarkan," kata Acep Tion.
Ratusan karyawan ini juga pada pekan lalu sempat tidur di halaman parkir gedung DPRD setempat, selama dua malam demi memperjuangkan haknya berupa gaji bulan Oktober-Desember 2018 dan tunjagan hari raya (THR) yang belum tuntas dibayarkan oleh perusahaan perkebunan kelapa sawit tersebut.
Kapolres Barito Utara AKBP Dostan Matheus Siregar melalui Kabag Ops AKP Andreas mengatakan, bahwa pada RDP yang akan dilaksanakan di gedung DPRD terkait permasalahan PT BAK dan karyawannya, pihaknya dari Polres setempat akan menurunkan peersonel untuk melakukan pengamanan.
Harapannya RDP nantinya dapat berjalan dengan tertib dan lancar, dan terhadap karyawan juga diminta agar tidak melakukan tindakan-tindakan yang bertentangan dengan hukum.
"Dalam rapat RDP nanti kita akan menurunkan personil untuk melakukan pengamanan, guna menghindari hal- hal yang tidak diinginkan," ucapnya.
Sebelumnya Sekretaris Daerah Barito Utara H Jainal Abidin mengatakan berdasarkan hasil rapat pekan lalu untuk perhitungan pembayaran yang harus dibayarkan oleh PT BAK sudah dihitung oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalteng dengan jumlah yang harus dibayar perusahaan kepada karyawannya mencapai Rp3,6 miliar.
Sebelum dibayarnya gaji mereka, kesulitan yang dihadap para karyawan yang sebagian besar berasal dari wilayah Timur Indonesia ini adalah masalah makan, biaya sekolah anak dan penagihan (kredit) kendaraan.
"Kami harapkan pihak PT BAK untuk bersama-sama menyelesaikan masalah ini, paling tidak persoalan perut mereka bisa teratasi," ujar Jainal Abidin.
Berita Terkait
PT Globalindo Alam Perkasa bergerak cepat membantu korban banjir di Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 15:24 Wib
Seorang mahasiswa Unlam Banjarmasin dikabarkan hilang di Sei Ahas Kapuas
Sabtu, 4 Mei 2024 13:47 Wib
PT Antam catatkan laba kuartal I sebesar Rp210,59 miliar
Sabtu, 4 Mei 2024 10:06 Wib
Polda Kalteng tangkap 13 orang terkait penjarahan buah sawit di Kobar
Jumat, 3 Mei 2024 18:55 Wib
Pemkab Bartim siap koordinasikan hasil mediasi warga Desa Ketab dan PT MUTU ke Barsel
Sabtu, 27 April 2024 20:48 Wib
PT SLK bangun kesadaran siswa sejak dini jaga lingkungan dari sampah plastik
Kamis, 25 April 2024 19:05 Wib
PT Timah bantu pembangunan dan peningkatan sembilan rumah ibadah
Minggu, 21 April 2024 13:58 Wib
PT SLK dukung Sanggar Kambang Pancar Rungan, lestarikan budaya secara berkelanjutan
Minggu, 14 April 2024 8:58 Wib