1.200 pelajar Kotim berebut jadi anggota Paskibraka

id 1.200 pelajar Kotim berebut jadi anggota Paskibraka,Dispora,Kotawaringin Timur,Sampit,Najmi Fuadi

1.200 pelajar Kotim berebut jadi anggota Paskibraka

Salah seorang pesera seleksi anggota Paskibraka Kotim mengikuti pengukuran tinggi badan yang merupakan tahapan awal seleksi yang diikuti sekitar 1.500 peserta tersebut, Senin (4/3/2019). (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Sebanyak 1.200 pelajar di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mengikuti seleksi menjadi anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) tingkat kabupaten yang akan bertugas saat upacara peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus nanti.

"Total sekitar 1.200 orang itu seleksinya kami bagi dua tahap. Hari ini sebanyak 302 orang yang merupakan peserta dari sekolah-sekolah dari kecamatan luar pusat kota, sedangkan sisanya mulai Senin depan," kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kotawaringin Timur Najmi Fuadi di Sampit, Senin.

Seleksi dilaksanakan di gedung olahraga indoor di Jalan Tjilik Riwut seberang Stadion 29 November Sampit. Seleksi awal yaitu pengukuran tinggi dan berat badan, kemudian dilanjutkan baris berbaris.

Seleksi akan menentukan 75 orang anggota Paskibraka Kotawaringin Timur. Setelah terpilih, mereka akan menjalani pendidikan dan pelatihan selama satu bulan.

Selain itu juga akan dipilih empat orang terdiri dari dua putra dan dua putri untuk menjadi bagian anggota Paskibraka tingkat Provinsi Kalimantan Tengah, bahkan jika terpilih maka berhak bergabung dalam Paskibraka nasional. Najmi berharap tahun ini peserta dari Kotawaringin Timur ada yang terpilih menjadi anggota Paskibraka nasional karena terakhir prestasi itu diraih pada 2014 lalu.

Najmi meyakinkan seluruh peserta memiliki kesempatan yang sama untuk terpilih. Sejak tiga tahun terakhir selama dia memimpin, Najmi menegaskan proses seleksi Paskibraka berjalan murni tanpa ada intervensi siapapun.

Itu dibuktikan dari kesempatan yang sama yang diperoleh peserta untuk terpilih. Meski didominasi sekolah yang ada di pusat Kota Sampit, namun sebaran secara keseluruhan cukup merata karena banyak peserta dari sekolah-sekolah kecamatan pelosok juga terpilih karena kemampuannya memang memenuhi syarat untuk menjadi anggota Paskibraka.

"Silakan saja titip-menitip peserta, tapi saya tegaskan bahwa keputusan akhir tetap berdasarkan hasil penilaian yang dilakukan secara jujur sesuai aturan. Kegagalan peserta umumnya terkait masalah ketahanan fisik," jelas Najmi.

Najmi menilai, transparansi yang mereka lakukan dalam proses seleksi didukung dan direspons semua pihak. Hal itu terlihat dari makin bersemangatnya pihak sekolah mempersiapkan dan mengirim siswa mereka untuk mengikuti seleksi calon anggota Paskibraka.

Kini setiap sekolah menggelar seleksi internal untuk memilih siswa dan siswi terbaik mereka yang akan diutus mengikuti seleksi calon anggota Paskibraka Kotawaringin Timur. Hal ini sangat membantu tim di tingkat kabupaten karena peserta yang dikirim merupakan yang terbaik dari sekolah masing-masing.