Menunggu kepastian kedatangan Prabowo ke Makam Sakumpul Martapura

id prabowo,makam sakumpul martapura,Menunggu kepastian kedatangan Prabowo ke Makam Sakumpul Martapura

Menunggu kepastian kedatangan Prabowo ke Makam Sakumpul Martapura

Ketua umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menabur bunga di pusara makam.

Banjarmasin (ANTARA) - Rencana Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Gerindra H Prabowo Subianto ziarah ke makam Tuan Guru Haji Muhammad Zaini Abdul Ghani atau Guru Sakumpul Martapura, Kalimantan Selatan (Kalsel), masih menunggu kepastian.

"Kami masih menunggu kepastian Pak Prabowo rencana ziarah ke makam Guru Sakumpul Martapura, ibu kota Kabupaten Banjar tersebut," ujar Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah Partai Gerindra Kalsel H Nahwan SA di Banjarmasin, Jumat.

"Memang Pak Prabowo sudah sejak lama mau ziarah ke makam Tuan Guru Haji Ijai atau Guru Sakumpul (sekitar 40 kilometer utara Banjarmasin). Tetapi tampaknya beliau rencanakan bertepatan acara haul ke 14 Guru Sakumpul tersebut," tuturnya.

Ia menyatakan, rencana kunjungan mantan Danjen Kopassus tersebut ke "Bumi Perjuangan Pangeran Antasari" Kalsel murni untuk ziarah ke makam Tuan Guru Haji Ijai/Guru Sakumpul Martapura. Tidak ada agenda lain.

Sedangkan agenda khusus dalam kaitan sebagai calon presiden (Capres) kemungkinan April mendatang, ujarnya menjawab Antara Kalsel lewat telepon seluler/hand phone (hp).

"Kalau beliau jadi datang, kedatangan Pak Prabowo bersama rombongan dijadwalkan, Ahad, 10 Maret 2019 pukul 15.00 WITA langsung ziarah ke makam Guru Sakumpul, sesudah itu pulang," lanjutnya.

Mengenai respons warga dan panitia haul ke 14 Guru Sakumpul, menurut dia, mereka menanggapi positif rencana ziarah calon orang nomor satu di republik ini.

"Kami sudah melakukan pendekatan dengan panitia haul serta masyarakat lingkungan setempat, pada prinsipnya mereka tidak mempermasalahkan asalkan tidak kampanye sebagai Capres," tuturnya.

"Panitia haul pun mensterilkan kawasan sekitar makam Guru Sakumpul atau kegiatan ziarah dari atribut kampanye pemilu dan pemilihan presiden (Pilpres)," demikian Nahwan.