Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Sarjono menjelaskan wilayah utara memerlukan perhatian khusus dari pemerintah kabupaten terkait pembangunan di sejumlah bidang.
"Wilayah utara Kotim saat ini membutuhkan pembangunan infastruktur, seperti jalan penghubung antar kecamatan maupun desa," katanya di Sampit, Selasa.
Selain itu, banyak desa di wilayah utara masih mengalami kesulitan di bidang pendidikan dan kesehatan, seperti kurangnya guru, bidan maupun perawat. Meski tidak bisa dipenuhi secara langsung, namun ia yakin pemkab mampu mengatasi permasalahan itu.
Sarjono menyebut, bangunan sekolahnya sudah bagus, sayangnya guru yang mengajar masih kurang. Begitu juga dengan puskesmas pembantu, tenaga kesehatannya seperti bidan dan perawat juga masih kekurangan.
"Kami ingin pemkab menyelesaikan semua masalah yang masih dihadapi masyarakat disana, baik pembangunan infrastruktur maupun pemenuhan tenaga pengajar dan kesehatan," paparnya.
Selain itu, pihaknya juga meminta pembangunan tahun anggaran 2020 mendatang mengacu dan sesuai dengan skala prioritas.
Penyusunannya berdasarkan usulan masyarakat yang disampaikan melalui musyawarah rencana pembangunan kecamatan serta hasil reses anggota DPRD Kotim.
"Yang jelas jangan sampai keluar dari rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) 2016-2021 yang telah ditetapkan," tutur Sarjono.
Pemkab Kotim diminta tidak melanggar aturan itu, sehingga pembangunan yang terprogram bisa berjalan baik serta sesuai dengan aspirasi masyarakat.
Rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) tahun 2020, merupakan tahun ke empat pelaksanaan RPJMD Kotim. Jadi program yang telah disusun dan direncanakan harus terus dilaksanakan.
"Kami juga mendorong pemkab mengembangkan sektor strategis lainnya, yakni pariwisata, perdagangan dan jasa menuju penguatan ekonomi masyarakat yang berwawasan lingkungan," tegasnya.