Kuala Lumpur (ANTARA) - Malaysia kemungkinan akan membeli produk dari negara lain termasuk China sebagai balasan terhadap Eropa, yang melakukan diskriminasi kelapa sawit.
Perdana Menteri Malaysia Tun Dr Mahathir Mohamad mengungkapkan rencana itu setelah ia meresmikan Kampanye Sayangi Sawit di Ladang Sime Darby Pulau Carey pada Minggu(24/3) malam, sebagaimana dilaporkan media setempat.
Mahathir mengatakan langkah tersebut termasuk pembelian pesawat latih dari China yang mempunyai teknologi lebih canggih dibandingkan dengan Eropa.
Menurut dia, kehebatan pesawat China dia lihat sendiri ketika lawatan resmi ke Pakistan selama tiga hari.
Jika mereka terus mengambil tindakan diskriminasi terhadap kita. Kami akan mengkaji untuk membeli pesawat ke China atau negara-negara lain, katanya.
Mahathir menegaskan tindakan itu bukan merupakan promosi produk China tetapi karena mereka ingin memiskinkan dan tidak peduli terhadap 600.000 rakyat yang bekerja di kebun sawit.
Uni Eropa mempunyai parlemen dan masalah ini dibahas. Kalau parlemen mereka membuat keputusan, semua negara Uni Eropa harus patuh, katanya.
Berita Terkait
Polda Kalteng tangkap 13 orang terkait penjarahan buah sawit di Kobar
Jumat, 3 Mei 2024 18:55 Wib
Polisi amankan 18 orang tersangka pencuri buah sawit di Kobar
Rabu, 1 Mei 2024 16:07 Wib
Pemutihan kebun sawit ilegal di Kalteng harus memperhatikan hak masyarakat
Rabu, 1 Mei 2024 15:17 Wib
Kejaksaan periksa puluhan saksi korupsi sawit Rp43,7 miliar di Aceh
Kamis, 25 April 2024 20:03 Wib
Polres Kotim ringkus tujuh tersangka penjarahan sawit di Mentaya Hulu
Senin, 15 April 2024 19:56 Wib
Pemprov Kalteng optimalkan pemanfaatan DBH Sawit untuk pembangunan daerah
Senin, 1 April 2024 18:28 Wib
Bupati Kotim minta aparat tertibkan penjarahan sawit di Mentaya Hulu
Sabtu, 30 Maret 2024 5:29 Wib
Mediasi sengketa sawit, Bupati Kotim minta jangan ada tindakan anarkis
Rabu, 27 Maret 2024 5:23 Wib