Jakarta (ANTARA) - Pengamat politik dari Lingkar Madani Indonesia (Lima) Ray Rangkuti menilai manuver yang dilakukan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara, memberikan dua dampak.
"Pak Zulkifli Hasan yang sengaja membuat agenda pertemuan khusus dengan Presiden Joko Widodo di Istana, saat pelantikan Gubernur Maluku, memberikan dua dampak, yakni dampak internal maupun dampak eksternal," kata Ray Rangkuti pada diskusi "No People No Power: Silaturrahim Politik Pasca-Pemilu", di Jakarta, Senin.
Menurut Ray Rangkuti, dampa eksternal yang dapat dicermati oleh publik adalah dapat mendinginkan tempratur politik nasional yang masih panas, setelah pemungutan suara Pemilu 2019 pada 17 April lalu.
Dari pertemuan antara Zulkifli Hasan dengan Presiden Joko Widodo di Istana, kata dia, pesan yang dapat dierima, adalah pemilu sudah selesai dan berjalan tertib, aman, dan lancar, tinggal menunggu hasil penghitungan resmi dari KPU.
Dampak lainnya secara internal, kata dia, pertemuan tersebut memberikan dampak positif bagi partai-partai politik pengusung capres-cawapres 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin, karena menunjukkan PAN mengakui hasil hitung cepat atau "quick count" yang dilakukan lembaga survei maupun hasil penghitungan riil yang dilakukan KPU.
Apalagi sebelumnya, kata dia, Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, sudah memberikan pernyataan resmi mengakui hasil penghitungan suara "quick count" yang dilakukan lembaga survei adalah valid dan mengingatkan untuk menunggu hasil penghitungan resmi oleh KPU. "Ada juga isyarat, 01 akan menerima putra Pak SBY, Agus Yudhoyono," tuturnya.
Menurut Ray, pada pemilu presiden 2014, temperatur politik nasional juga memanas seperti saat ini. "Pak Prabowo waktu itu menyatakan tidak akan hadir pada pelantikan Presiden Jokowi. Namun, dengan pendekatan persuasif dari Pak Zulkifli, Pak Prabowo kemudian hadir," ucapnya.
Kemudian dampak internal, menurut Ray, apa yang dilakukan Zulkifli saat ini maupun yang dilakukan Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan, adalah posisi tengah PAN yang sedang bermanuver. "Ada dua sasaran yang dilakukan posisi tengah PAN saat ini," ujarnya.
Ray Rangkuti menjelaskan, pertama, manuver tersebut untuk membuka celah bergabung dengan partai politik pendukung Joko Widodo. "Meskipun manuver ini tidak bisa begitu saja diterima, tapi PAN akan mencoba. PAN pernah punya pengalaman, bergabung mendukung Presuden Jokowi selama 2,5 tahun," katanya.
Kemudian, kedua, PAN di bawah kepemimpinan Zulkifli Hasan berupaya menunjukkan kembali wajah asli PAN. "Pak Zulkifli ingin menegaskan identitas PAN, yang berbeda dengan keinginan pribadi pendiri PAN Amien Rais," tegasnya.
Menurut dia, Zulkifli sudah beberapa kali mencoba memunculkan identitas PAN yang asli, dari bayang-bayang pengaruh Amien Rais.
Berita Terkait
Ketua DPD PAN: Efek Pemilu 2024 dapat majukan pembangunan di Palangka Raya
Rabu, 14 Februari 2024 17:31 Wib
Konsolidasi usulan formasi CASN 2024 sampai akhir Januari
Senin, 22 Januari 2024 18:01 Wib
Zulhas tegaskan terkait tudingan Prabowo miliki 340.000 hektare lahan di Indonesia
Selasa, 9 Januari 2024 15:15 Wib
PAN sebut Zulkifli Hasan tidak mungkin menista agama
Rabu, 20 Desember 2023 17:19 Wib
Penjabat Bupati Barito Selatan dapat penghargaan dari Kementerian PAN-RB
Kamis, 7 Desember 2023 16:44 Wib
DPRD apresiasi Pj Bupati Barsel dapat penghargaan dari Kementerian PAN-RB
Selasa, 5 Desember 2023 17:48 Wib
Zulkifli Hasan : Menteri cuti ikut kampanye tergantung izin presiden
Jumat, 10 November 2023 8:58 Wib
DPRD apresiasi kinerja Kepolisian jaga kamtibmas di Palangka Raya jelang pemilu
Minggu, 22 Oktober 2023 16:04 Wib