Jakarta (ANTARA) - Penyakit menular monkeypox atau cacar monyet memiliki gejala dan tanda yang mirip penyakit sejenis lainnya untuk bisa diketahui dan diwaspadai oleh masyarakat meski penyakit tersebut belum ditemukan di Indonesia.
Berdasarkan siaran pers Kementerian Kesehatan yang diterima di Jakarta, Rabu, gejala awal yang timbul berupa demam, sakit kepala hebat, pembesaran kelenjar getah bening (limfadenopati), nyeri punggung, nyeri otot dan lemas.
Masa inkubasi atau masa dari terinfeksi hingga timbulnya gejala penyakit cacar monyet biasanya enam hingga 16 hari, namun juga bisa antara lima hingga 21 hari.
Gejala akan berlanjut pada munculnya ruam kulit bagian wajah kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini berkembang mulai dari bintik merah seperti cacar (makulopapula), lepuh berisi cairan bening, lepuh berisi nanah, kemudian mengeras. Biasanya diperlukan waktu hingga tiga minggu sampai ruam tersebut menghilang.
Baca juga: Apa bedanya cacar monyet dengan cacar air?
Monkeypox biasanya merupakan penyakit yang dapat sembuh sendiri dengan gejala yang berlangsung selama 14 hingga 21 hari. Kasus yang parah lebih sering terjadi pada anak-anak serta terkait dengan tingkat paparan virus, status kesehatan pasien, dan tingkat keparahan komplikasi.
Kasus kematian penyakit ini bervariasi namun kurang dari 10 persen kasus yang dilaporkan, sebagian besar di antaranya adalah anak-anak. Secara umum, kelompok usia yang lebih muda lebih rentan terhadap penyakit Monkeypox.
Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Anung Sugihantono menegaskan monkeypox hanya dapat didiagnosis melalui pemeriksaan laboratorium.
"Tidak ada pengobatan khusus atau vaksinasi yang tersedia untuk infeksi virus Monkeypox. Pengobatan simptomatik dan suportif dapat diberikan untuk meringankan keluhan yang muncul,” kata dia.
Monkeypox pernah menjadi kejadian luar biasa (KLB) di beberapa wilayah. Pada tahun 1970 terjadi kejadian luar biasa pada manusia pertama kali di Republik Demokratik Kongo.
Tahun 2003 dilaporkan kasus di Amerika Serikat akibat riwayat kontak manusia dengan binatang peliharaan prairie dog yang terinfeksi oleh tikus Afrika yang masuk ke Amerika. Tahun 2017 terjadi kejadian luar biasa di Nigeria.
“Bulan Mei 2019 dilaporkan seorang warga negara Nigeria menderita Monkeypox, saat mengikuti lokakarya di Singapura. Saat ini pasien dan 23 orang yang kontak dekat dengannya diisolasi untuk mencegah penularan lebih lanjut,” jelas Anung.
Berita Terkait
DPRD minta Pemkot Palangka Raya gencar beri peringatan dini terkait cacar monyet
Kamis, 26 September 2024 21:48 Wib
Pemko Palangka Raya diminta berikan peringatan dini terkait cacar monyet
Senin, 9 September 2024 14:55 Wib
Ditemukan tiga pasien positif cacar monyet di Jakarta Timur
Senin, 2 September 2024 21:39 Wib
Menkes sebut vaksin Mpox masih menyasar kelompok tertentu seperti HIV
Jumat, 30 Agustus 2024 17:35 Wib
Cegah mpox, Kemenkes berlakukan health pass di pintu masuk negara
Jumat, 30 Agustus 2024 11:35 Wib
88 kasus cacar monyet hingga 17 Agustus di Indonesia
Senin, 19 Agustus 2024 16:37 Wib
Turki siap hadapi epidemi cacar monyet
Senin, 19 Agustus 2024 9:22 Wib
Gregoria ditarik dari tur Asia akibat cacar air
Sabtu, 17 Agustus 2024 19:34 Wib