Penumpang arus mudik dan balik Lebaran di Pelabuhan Sampit meningkat

id Penumpang arus mudik dan balik Lebaran di Pelabuhan Sampit meningkat,Pelabuhan Sampit,KSOP,Arus mudik,Lebaran ,Sampit,Kotim,Kotawaringin Timur

Penumpang arus mudik dan balik Lebaran di Pelabuhan Sampit meningkat

Antrean penumpang menuju kapal saat arus mudik Lebaran Idul Fitri di Pelabuhan Sampit awal Juni lalu. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Jumlah penumpang kapal melalui Pelabuhan Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah selama arus mudik dan balik Lebaran Idul Fitri 1440 Hijriah atau 2019 mengalami sedikit peningkatan dibanding tahun lalu.

"Dari data, selama musim arus mudik dan arus balik Lebaran tahun ini memang mengalami sedikit peningkatan dibanding Lebaran 2018 lalu," kata Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit Thomas Chandra melalui Humas Oktavia Sukma Burnama di Sampit, Selasa.

Penyelenggaraan posko angkutan laut arus mudik dan balik lebaran dilaksanakan terhitung H-15 sampai H+15 Lebaran atau sejak 21 Mei hingga 21 Juni 2019. Peningkatan penumpang terlihat dari data saat evaluasi dan penutupan posko.

Kunjungan kapal sebanyak 34 call atau keberangkatan, terdiri 20 call saat arus mudik dan 14 call saat arus balik. Jumlah penumpang yang turun sebanyak 15.397 orang, naik 20.793 orang, kendaraan turun 597 unit dan kendaraan naik 601 unit.

Dirincikan, saat arus mudik yaitu mulai H-15 hingga Lebaran, jumlah penumpang turun 2.656 orang, penumpang naik atau pemudik 17.210 orang, kendaraan turun 301 unit dan kendaraan naik 493 unit.

Saat arus balik hingga H+15 Lebaran, jumlah penumpang turun atau penumpang arus balik sebanyak 12.741 orang, penumpang naik 3.583 orang, kendaraan turun 296 unit dan kendaraan naik 108 unit.

Jika dibandingkan periode yang sama pada 2018 lalu, terjadi peningkatan jumlah penumpang turun dan naik saat arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini dengan jumlah kunjungan kapal tetap sama yaitu 33 keberangkatan.

Perbandingan selama H-15 sampai H+15 Lebaran 2018 dan 2019 yaitu jumlah penumpang turun 11.776 orang menjadi 15.397 orang atau naik 30 persen, sedangkan penumpang naik atau pemudik 18.857 orang menjadi 20783 orang atau naik 10 persen.

Perbandingan saat arus mudik atau H-15 hingga Lebaran 2018 dan 2019 yaitu jumlah kunjungan kapal naik dari 19 menjadi 20 call atau keberangkatan, penumpang turun 1.552 orang menjadi 2.656 orang atau naik 71 persen dan penumpang naik atau pemudik 15.838 orang menjadi 17.210 orang atau naik delapan persen.

Perbandingan saat arus balik Lebaran 2018 dan 2019 yaitu jumlah kunjungan kapal berkurang dari 15 menjadi 14 keberangkatan, namun penumpang turun arus balik 10.224 orang menjadi 12.741 orang atau naik 25 persen, sedangkan penumpang naik 3.019 orang menjadi 3.583 orang atau naik 18 persen.

Sementara itu, hasil evaluasi bersama menyebutkan ada beberapa hal yang perlu dibenahi di antaranya sistem "check in" penumpang yaitu buka tutup calon penumpang menuju kapal disarankan agar tidak dipisah antara anak, istri atau suami yang sudah tua agar tidak menyulitkan mereka.

Proses embarkasi atau pemasukan penumpang jika ada dua kapal bersamaan maka harus dibuat dua jalur berbeda agar tidak menimbulkan pemandangan yang semrawut.

Pihak kapal harus meningkatkan pengamanan tangga naik dan turun penumpang. Porter atau petugas angkut barang juga harus didata kembali dan dibina agar selalu berperilaku sopan sehingga setiap calon penumpang merasa puas.

"Alhamdulillah penyelenggaraan arus mudik dan balik Lebaran berjalan lancar. Beberapa catatan hasil evaluasi tentu menjadi perhatian semua pihak agar penyelenggaraan arus mudik dan balik Lebaran tahun berikutnya bisa lebih baik," demikian Oktav.