Perlu pengadaan ambulans untuk kawasan pelosok Kotim

id Perlu pengadaan ambulans untuk kawasan pelosok Kotim,DPRD Kotim,Sarjono,Sampit,Kotawaringin Timur

Perlu pengadaan ambulans untuk kawasan pelosok Kotim

Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur Sarjono. (Foto Antara Kalteng/Norjani)

Sampit (ANTARA) - Anggota Komisi III DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Sarjono meminta pemerintah daerah setempat menambah mobil ambulans di wilayah pelosok karena beberapa kendaraan sudah tidak layak jalan akibat dimakan usia.

"Mobil ambulans yang ada sering mogok, jadi perlu diganti dengan yang lebih layak dan jika perlu yang baru," katanya di Sampit, Rabu.

Sarjono merupakan legislator dari daerah pemilihan 5 yang meliputi enam kecamatan di kawasan utara yakni Parenggean, Mentaya Hulu, Antang Kalang, Telaga Antang, Tualan Hulu dan Bukit Santuai.

Kawasan utara merupakan wilayah paling jauh dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur dengan waktu tempuh antara dua hingga lebih dari empat jam, apalagi saat musim hujan. Infrastruktur dan fasilitas kesehatan di kawasan ini masih terbatas.

Selain perlu adanya mobil ambulans yang lebih layak dan baru, jenis kendaraan hendaknya juga disesuaikan dengan kondisi medan yang ada di wilayah pelosok karena jalan di pelosok pada umumnya hanya jalan tanah.

Kondisi jalan tanah sangat sulit dilalui, terutama saat musim hujan karena jalan tersebut berubah menjadi kubangan lumpur dan hanya dapat dilalui oleh jenis kendaraan tertentu.
Dengan disiapkannya mobil ambulans yang mampu menembus medan berat tersebut diharapkan dapat memberikan pelayanan dan pertolongan yang cepat terhadap pasien.

"Mobil ambulans tersebut dibutuhkan mendesak mengingat ambulans memiliki peran penting  untuk misi kemanusiaan. Saya harap masalah ini menjadi perhatian serius pemerintah daerah," ucapnya.

Menurut Sarjono, mobil ambulans untuk wilayah pelosok dibutuhkan cukup banyak, namun hal itu dapat dilakukan secara bertahap pengadaannya. Paling tidak, dua unit dalam satu tahun sehingga tidak terlalu membebani APBD.

Dia berharap wilayah utara Kotawaringin Timur nantinya menjadi prioritas mengingat di wilayah itu ada lima kecamatan yang sangat perlu kendaraan tersebut.

Sarjono juga menyarankan agar meringankan beban APBD maka pengadaan mobil ambulan tersebut bisa dilakukan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) dari perusahaan besar swasta yang ada di daerah tersebut.

"Saya optimistis permasalahan ini dapat diatasi karena di wilayah utara banyak perusahaan perkebunan, dan jumlahnya mencapai puluhan. Apabila seluruh perusahaan itu berkontribusi maka persoalan tersebut bisa diselesaikan dengan cepat," demikian Sarjono.