Kedatangan Wantimpres pacu warga Kalteng dalam pemanfaatan teknologi

Palangka Raya (ANTARA) - Sekretaris Daerah Kalimantan Tengah Fahrizal Fitri mengatakan, kedatangan Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), diharapkan memacu semangat dan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan teknologi.

"Dalam setiap kegiatan usaha, tentu bisa dilakukan lebih efektif dan efisien jika kemajuan teknologi saat ini bisa dimanfaatkan dengan baik," katanya di Palangka Raya, Selasa.

Fahrizal menyebut, usai dilakukannya pertemuan dengan Wantimpres yang membahas secara mendalam tentang kualitas sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi Indonesia di era digital, pihaknya juga akan menindaklanjutinya melalui berbagai program dan kegiatan yang telah disusun.

Dalam perkembangannya terkait dua hal itu, pihaknya juga telah melakukan berbagai langkah untuk meningkatkan kualitas SDM yang dimiliki. Salah satunya pada bidang ketenagakerjaan, yakni melakukan berbagai pelatihan vokasi bekerja sama dengan pihak swasta atau dunia usaha.

"Vokasi adalah pendidikan tinggi yang menunjang pada penguasaan keahlian terapan tertentu. Melaluinya kami harapkan daya saing SDM yang ada pun semakin meningkat," tegasnya.

Apalagi pertumbuhan ekonomi melalui usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) telah menjadi sumber kekuatan baru dalam perekonomian daerah. Terobosan dan strategi baru perlu diterapkan dalam pemberdayaan UMKM yang disertai dengan kerangka pemikiran disesuaikan dengan perubahan kondisi ekonomi digital.

Saat ini di Kalteng banyak UMKM potensial yang usahanya sudah berkembang, namun belum terhubung dengan perdagangan elektronik (e-commerce). Melalui organisasi perangkat daerah (OPD) yang membidangi, pihaknya akan segera menanganinya.

"Penting bagi setiap pelaku UMKM saat ini untuk bisa memanfaatkan perdagangan elektronik, yakni setiap penyebaran, pembelian, penjualan maupun pemasaran barang dan jasa bisa dilakukan melalui sistem elektronik, misalnya internet," ungkapnya.

Hingga pada akhirnya perekonomian di Kalteng benar-benar ditunjang oleh beragam sektor secara berimbang dan tidak hanya didominasi oleh sektor perkebunan, seperti kelapa sawit maupun pertambangan, seperti batu bara. Banyak potensi lainnya yang perlu digali lebih dalam dan bisa menjadi kekuatan ekonomi baru.