Sampit (ANTARA) - Ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah Sinar Kamala minta pemerintah daerah setempat untuk memprioritas siswa tidak mampu mendapatkan seragam sekolah gratis.
"Saya harap nantinya siswa tidak mampu yang harus didahulukan mendapatkan seragan gratis, karena merekalah yang sebenarnya membutuhkan bantuan tersebut," kata Sinar di Sampit, Sabtu.
Dikatakan dengan adanya bantuan tersebut diharapkan para siswa kurang mampu di Kotawaringin Timur nantinya bisa lebih terbantu, dan merasa di perhatikan oleh pemerintah.
Sinar mengaku khawatir program pemerintah daerah dengan membagikan seragam sekolah gratis terhadap siswa sekolah dasar (SD) dan sekolah menangah pertama (SMP) tersebut nantinya tidak dapat di lanjut karena kondisi keuangan daerah.
"Jadi, jika nantinya program pemerintah daerah tersebut tidak di lanjutkan karena sesuatu dan lain hal, siswa kurang mampu tidak dirugikan karena sudah dapat seragam sekolah gratis lebih dulu," ucapnya.
Program pengadaan seragam sekolah gratis sangat rawan tidak dapat berlanjut, karena tahun anggaran yang akan datang beban APBD semakin berat, yakni harus melunasi program proyek tahun jamak yang angkanya mencapai Rp400 miliar lebih.
Sinar mengatakan sebetulnya dirinya kurang sepakat dengan program pemerintah daerah yang akan membagikan seragam sekolah gratis terhadap seluruh siswa SD dan SMP, baik yang mampu maupun tidak mampu tersebut. Sebab program tersebut akan menghabiskan anggaran sangat besar.
Baca juga: Pastikan hewan kurban bebas dari penyakit mematikan, kata legislator
Seragam sekolah gratis lebih tepat hanya diberikan kepada mereka yang kurang mampu, dan selebihnya anggaran tersebut dapat dipergunakan untuk membangun infrastruktur pendidikan, seperti gedung sekolah dan lainnya karena di Kotawaringin Timur saat ini masih banyak gedung sekolah yang rusak dan tidak layak untuk kegiatan belajar memgajar.
"Seragam sekolah diberikan kepada siswa yang mampu belum tentu di pakai, lain halnya dengan siswa kurang mampu pasti dipakai. Dan pembangunan intrastruktur sekolah juga lebih penting," ungkapnya.
Sinar juga menilai, pengadaan seragam sekolah gratis pada tahun anggaran perubahan sangat tidak tepat karena masa pendaftaran peserta didik baru sudah berlalu, dan mereka juga sudah menebus seragam dari sekolah mereka masing-masing.
Sebelumnya Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Kotim Halikinnor mengatakan, program pengadaan seragam sekolah gratis tersebut sepenuhnya dari APBD perubahan tahun 2019.
angkanya berkisar antara Rp9 miliar hingga Rp12 miliar lebih. Sebagai tajap awal seragam sekolah gratis tersebut untuk siswa SD," demikian Halikinnor.
Baca juga: Ini alasan Banggar DPRD Kotim belum bahas KUA-PPAS Perubahan
Baca juga: Legislator : Beri sanksi perusahaan di Kotim tak terapkan K3
Berita Terkait
Bakti sosial pemuda lintas agama di Kotim perkuat moderasi beragama
Minggu, 1 Desember 2024 6:46 Wib
Warga binaan Lapas Sampit jalani tes urine penuhi program reintegrasi
Sabtu, 30 November 2024 19:31 Wib
Warga binaan Lapas Sampit tetap produktif di balik jeruji besi
Sabtu, 30 November 2024 19:27 Wib
Halikinnor-Irawati klaim menang di 11 kecamatan
Sabtu, 30 November 2024 16:44 Wib
DPRD Kotim minta masyarakat kembali membaur pasca pencoblosan
Sabtu, 30 November 2024 9:06 Wib
Bupati Kotim harap kenaikan gaji guru tingkatkan kualitas pendidikan
Sabtu, 30 November 2024 8:56 Wib
Astra Agro gandeng UMKM promosikan anyaman rotan khas Dayak Tomun
Jumat, 29 November 2024 20:35 Wib
Program bedah rumah terbukti efektif tanggulangi kemiskinan ekstrem di Kotim
Jumat, 29 November 2024 20:22 Wib