Samarinda (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Utara Irianto Lambrie mendorong Provinsi Kalimantan Timur untuk bergerak demi meyakinkan Pemerintah Pusat terkait rencana pemindahan ibu kota negara di luar Pulau Jawa salah satu kandidatnya adalah Provinsi Kalimantan Timur.
Menurut Irianto kepada awak media, di Samarinda, Sabtu, Kaltim juga punya pesaing untuk merebut posisi sebagai ibu kota negara, di antaranya Provinsi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
"Kaltim seharusnya segera mengambil langkah penyusunan rencana yang bagus, karena secara geografis dan aspek lainnya Kaltim punya kelebihan, dan inilah yang harusnya dibuka ke Pemerintah Pusat," kata Irianto pada Seminar Kesiapan Kaltim Terhadap Persiapan Pemindahan Ibu kota Negara, di Pendopo Lamin Etam Jalan Gadjah Mada itu pula.
Baca juga: PKPPKD: Kaltim disalip Kalteng soal pemindahan ibu kota negara
Irianto mengaku telah menyampaikan sejumlah gagasan kepada para pejabat di Kaltim, termasuk Gubernur Kaltim Isran Noor secara langsung.
"Yang kita lihat Kaltim belum ada gerakan sama sekali, sementara di lain pihak Kalsel dan Kalteng cukup getol dalam menyusun rencana dan lobi ke pusat," ujarnya lagi.
Seminar Persiapan Kalimantan Timur Terhadap Pemindahan Ibu Kota Negara yang berlangsung hari Sabtu, di Pendopo Lamin Etam Jalan Gajah Mada dibuka langsung oleh Wakil Gubernur Kaltim Hadi Mulyadi.
Acara tersebut juga dihadiri oleh wali kota dan bupati se-Kaltim, anggota DPR RI, Bappenas, Pangdam, dan Gubernur Kaltara.
Dalam sambutannya, Hadi Mulyadi mengatakan bahwa Kaltim sudah sangat layak untuk dijadikan sebagai ibu kota negara Republik Indonesia.
Ia mengatakan selama ini Pemerintah Provinsi Kaltim dianggap tidak serius untuk menyiapkan Kaltim sebagai penerima mandat ibu kota negara. Hal tersebut muncul dilihat dari kurang komunikasi Pemprov Kaltim ke Pemerintah Pusat.
"Memang belum ada perintah khusus dari pusat untuk tindakan selanjutkan karena memang sifatnya menunggu. Jika dibandingkan dengan Provinsi Kalteng yang aktif hingga membuat tim lobi untuk langsung diterjunkan ke pusat. Itu sih hal yang biasa," ujarnya lagi.
Lebih lanjut, ujar Hadi, Presiden Jokowi masih menunggu kajian dari Kaltim.
"Meskipun tidak ada gerakan aktif, saya optimistis Kaltim jadi ibu kota negara terpilih," ujar dia pula.