Cara bijak dampingi anak dalam media sosial

id dampingi anak,anak bermedia sosial,Cara bijak dampingi anak dalam emdia sosial,media sosial

Cara bijak dampingi anak dalam media sosial

Ilustrasi ibu dan anak menggunakan gawai (ANTARA News/Shutterstock)

Jakarta (ANTARA) - Psikolog anak dan remaja Vera Itabiliana Hadiwidjojo menyarankan orang tua untuk selalu mendampingi anak-anak mereka saat mengakses media jejaring sosial (medsos) menyusul kedekatan anak-anak dan remaja generasi Z yang akrab dengan teknologi.

Vera, di Jakarta, Selasa, mengatakan perilaku anak dan remaja yang mengakses media sosial tanpa pendampingan akan berdampak buruk terhadap kondisi psikologis mereka, termasuk kepada keluarga.

Berikut tips pendampingan anak dan remaja dari Vera:

1. Berteman dengan anak di medsos

Vera mengatakan orangtua perlu menjadi teman anak dalam media sosial. Mereka dapat saling mengikuti (follow) melalui akun masing-masing. Namun, Vera meminta orang tua untuk menjadi teman yang diam.

Baca juga: Penggunaan gawai terlalu dini hambat kemampuan anak bicara

"Berteman, tapi jangan pernah memberi komen dalam unggahan anak, bahkan memberi like sekalipun,” katanya.

Vera mengatakan pertemanan itu sangat penting untuk menghindari anak merasa risih, tidak memiliki ruang, tidak nyaman, serta merasa diawasi.

“Jangan sampai anak membuat akun baru dalam medsos agar tidak dilihat oleh kita,” katanya.

Baca juga: Pojok Kreatif UI ajak siswa TK melek media sosial

2. Ikuti juga orang-orang yang di-ikuti anak

Menurut Vera, apa yang diikuti anak dalam media sosial dapat mempengaruhinya. Dengan pemantauan itu, orang tua akan tahu siapa saja yang diikuti anak. Tapi, seperti prinsip utama, orang tua perlu tetap menjadi teman yang diam.

Baca juga: Yang harus dilakukan saat anak terlanjur obesitas

3. Diskusikan masalah di dunia nyata

“Kalau ada unggahan anak yang aneh misalnya unggahan foto yang terlalu vulgar atau akun lain yang diikuti anak tidak baik, coba diskusikan dengan anak secara langsung dan edukasi dia, misalnya mengenai cyber bullying,” ujar Vera.

4. Jadi teman anak di dunia nyata

Vera mengatakan komunikasi dengan anak merupakan kunci penting, terutama pada kehidupan nyata dibanding sekadar menjadi teman dalam dunia maya.

“Jadilah teman baiknya. Jangan jadi orang tua yang diktaktor sehingga anak tidak kapok dan merasa nyaman untuk terbuka kepada kita,” katanya.

Baca juga: Trik anak lancar sekolah di hari pertama
Baca juga: Penyebab anak mudah terkena flu dan cara mencegahnya
Baca juga: Salah satu kunci agar anak semangat sekolah