Salah satu kunci agar anak semangat sekolah
Jakarta (ANTARA) - Menyiapkan bekal makanan bersama anak bisa menjadi cara jitu agar mereka semangat sekolah, menurut pemerhati pendidikan anak usia dini, Dr Andyda Meliala.
Cobalah berdiskusi bersama anak tentang menu khusus yang dia sukai, libatkan dia dalam mempersiapkan menu itu dan jadikan kegiatan ini menyenangkan.
"Gunakan peralatan makan yang berwarna-warni, siapkan bekal bersama," ujar Andyda di Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan itu, dokter spesialis gizi klinis, dr Nurul Ratna Mutu Manikam, MGizi, SpGK menekankan pentingnya kecukupan nutrisi dalam makanan anak, yakni makronutrient seperti karbohidrat, protein dan lemak dan mikronutrient seperti zat besi dan lainnya.
Baca juga: Yang harus diperhatikan saat anak belajar di usia dini
"Pilih karbohidrat kompleks ketimbang sederhana agar mereka merasa kenyang. Jangan lupakan serat (22 gram per hari), protein, lemak, asam omega 3 dan 6, lalu zat besi 9mg per hari sebagai mikronutrien," kata dia.
Anak -anak terutama usia 3-6 tahun gemar bermain dan sangat aktif bergerak sehingga membutuhkan asupan cairan 1200 ml cairan setiap hari.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, orang tua dapat memberikan air mineral, jus buah dan susu yang sudah difortikasi dengan Omega 3 (EPA+DHA).
Dia mencontohkan, dalam sekali makan, anak memerlukan 3/4 porsi nasi atau setara 4-5 sendok makan, 1 porsi lauk misalnya 3/4-1 potong sedang daging, 1/2 mangkuk kecil sayur, 1/2 porsi buah, ditambah susu yang sudah difortifikasi untuk melengkapi bekal nutrisi pada pagi dan malam hari.
Nurul mengingatkan orang tua membatasi anak mengonsumsi makanan atau minuman manis dan tinggi garam serta makanan tinggi lemak.
"Jangan lewatkan waktu makan, bekali dengan makanan yang bernutrisi dan perkenalkan makanan bervariasi," tutur dia.
Selain bekal makanan, memastikan waktu tidur anak cukup (10-13 jam per hari) juga menjadi hal penting agar mereka tak rewel atau justru malas ke sekolah.
Baca juga: Tips agar anak pandai berbahasa
Baca juga: Anak bawah umur di Kotim hamil diduga korban asusila paman
Baca juga: Begini cara dorong stroller yang benar agar punggung tidak sakit
Cobalah berdiskusi bersama anak tentang menu khusus yang dia sukai, libatkan dia dalam mempersiapkan menu itu dan jadikan kegiatan ini menyenangkan.
"Gunakan peralatan makan yang berwarna-warni, siapkan bekal bersama," ujar Andyda di Jakarta, Kamis.
Dalam kesempatan itu, dokter spesialis gizi klinis, dr Nurul Ratna Mutu Manikam, MGizi, SpGK menekankan pentingnya kecukupan nutrisi dalam makanan anak, yakni makronutrient seperti karbohidrat, protein dan lemak dan mikronutrient seperti zat besi dan lainnya.
Baca juga: Yang harus diperhatikan saat anak belajar di usia dini
"Pilih karbohidrat kompleks ketimbang sederhana agar mereka merasa kenyang. Jangan lupakan serat (22 gram per hari), protein, lemak, asam omega 3 dan 6, lalu zat besi 9mg per hari sebagai mikronutrien," kata dia.
Anak -anak terutama usia 3-6 tahun gemar bermain dan sangat aktif bergerak sehingga membutuhkan asupan cairan 1200 ml cairan setiap hari.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, orang tua dapat memberikan air mineral, jus buah dan susu yang sudah difortikasi dengan Omega 3 (EPA+DHA).
Dia mencontohkan, dalam sekali makan, anak memerlukan 3/4 porsi nasi atau setara 4-5 sendok makan, 1 porsi lauk misalnya 3/4-1 potong sedang daging, 1/2 mangkuk kecil sayur, 1/2 porsi buah, ditambah susu yang sudah difortifikasi untuk melengkapi bekal nutrisi pada pagi dan malam hari.
Nurul mengingatkan orang tua membatasi anak mengonsumsi makanan atau minuman manis dan tinggi garam serta makanan tinggi lemak.
"Jangan lewatkan waktu makan, bekali dengan makanan yang bernutrisi dan perkenalkan makanan bervariasi," tutur dia.
Selain bekal makanan, memastikan waktu tidur anak cukup (10-13 jam per hari) juga menjadi hal penting agar mereka tak rewel atau justru malas ke sekolah.
Baca juga: Tips agar anak pandai berbahasa
Baca juga: Anak bawah umur di Kotim hamil diduga korban asusila paman
Baca juga: Begini cara dorong stroller yang benar agar punggung tidak sakit