Palangka Raya (ANTARA) - Maraknya pencarian akar Bajakah yang disebut mampu sembuhkan penyakit kanker, membuat transaksi jual beli salah satu keanekaragaman hayati di Provinsi Kalimantan Tengah itu ramai terjadi.
"Kami sudah menyurati pihak terkait. Kami berupaya mengantisipasi adanya eksploitasi yang berlebihan," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Jumat.
Pihaknya juga akan mengoordinasikan hal itu kepada balai karantina setempat. Eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan dan tidak teratur, dikhawatirkan memberikan dampak negatif kedepannya.
Baca juga: Sembuhkan kanker, masyarakat Kota Palangka Raya berburu akar Bajakah
Fahrizal meminta agar semua pihak bersabar, jika perlu menunggu yang sudah memiliki lisensi dan dipatenkan, serta layak dikonsumsi sesuai standar Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Sementara itu, pihaknya ada melakukan pembicaraan dengan para orang tua anak-anak berprestasi yang berhasil menemukan tanaman berkhasiat tersebut. Informasinya mereka mulai kelelahan, karena harus menemui banyak orang dengan latar belakang berbeda.
"Kami belum ketahui nantinya seperti apa, mungkin setiap ada yang ingin bertemu dengan mereka jika berkaitan dengan Bajakah, dapat terlebih dulu dikonsultasikan kepada pemerintah. Guna mencegah hal-hal yang tidak diinginkan," tuturnya.
Baca juga: Temuan akar Bajakah dinilai untuk melawan kanker tahap awal
Staf BKSDA Kalteng Ettie Tatiana memaparkan, Bajakah yang ramai diperbincangkan dalam beberapa waktu terakhir itu, tidak termasuk dalam peraturan pemerintah yang dilindungi.
"Karena sistemnya, tanaman itu tidak dilindungi, maka bukan melalui kami. Data sebarannya pun kami tak punya karena bukan ranahnya," jelasnya kepada Antara Kalteng.
Kalau akar Bakajah yang diambil masuk dalam kawasan konservasi, maka kondisi itu lebih memungkinkan bagi kami untuk menindaklanjutinya sesuai ketentuan yang berlaku. Namun jika di luar kawasan konservasi, tentu ada lembaga lainnya yang berwenang.
Namun karena hidupnya di alam, jika bisa harusnya setiap pengangkutan meminta izin kepada BKSDA terlebih dulu. Untuk saat ini, pihaknya mengaku tak tahu akar Bajakah itu dikirimnya melalui apa, jika memang sudah dipasarkan hingga ke luar daerah.
Berita Terkait
Indonesia runner up, China juara Piala Thomas 2024
Minggu, 5 Mei 2024 23:29 Wib
BI anggap angka inflasi Kalteng selama April masih wajar
Minggu, 5 Mei 2024 19:06 Wib
KPU Kalteng: Paslon perseorangan wajib memiliki minimal 193.512 dukungan
Minggu, 5 Mei 2024 17:20 Wib
Pemkab Mura terus upayakan kemandirian pangan sektor perikanan
Minggu, 5 Mei 2024 17:11 Wib
Disdik telusuri video pornografi diduga pelajar Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 16:53 Wib
PT Globalindo Alam Perkasa bergerak cepat membantu korban banjir di Kotim
Minggu, 5 Mei 2024 15:24 Wib
Gubernur optimis atlet Kalteng raih prestasi di PON
Minggu, 5 Mei 2024 14:22 Wib
Tanah Siang juara umum Festival Budaya Tira Tangka Balang 2024
Minggu, 5 Mei 2024 13:12 Wib