Jakarta (ANTARA) - Pakar medis dari Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Provinsi DKI Jakarta Venita berpendapat hasil temuan para siswa asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, tentang akar tanaman Bajakah untuk melawan kanker payudara masih tahap awal untuk menjadi obat yang tersertifikasi.
"Yang saya tahu, proses untuk menjadi obat kanker tersertifikasi itu panjang sekali dan mahal. Mungkin Bajakah masih pada tahap yang sangat awal dan untuk dinyatakan efektif bagi (melawan) kanker (dan) masih banyak tahapan ilmiah yang perlu dilewati," kata Venita dalam pesan elektroniknya kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Temuan akar tanaman Bajakah yang dipresentasikan dalam Invention Creativity (WICO) di Seoul, Korea Selatan, pada Juli, itu berupa bubuk teh sebagai obat penyembuh kanker payudara.
Tapi, Venita tidak menampik potensi akar itu sebagai obat kanker, karena telah banyak obat pelawan kanker berasal dari tumbuhan.
Baca juga: Gubernur patenkan temuan siswa SMA tentang obat kanker
"Tapi, tidak lantas karena penelitian kecil atau percobaan pada hewan, ataupun percobaan pada satu-dua orang, lantas langsung diputuskan tumbuhan tersebut pasti efektif untuk kanker," tuturnya.
Venita menyarankan pasien kanker tetap harus mengikuti standar pengobatan dan terapi sesuai bukti medis, antara lain pembedahan, kemoterapi dan radioterapi.
Sementara pengobatan yang bersifat suplemen atau herbal sebaiknya hanya menjadi komplemen.
"Kalaupun (Bajakah) mau dipakai pasien, pasien harus tetap mengikuti protokol pengobatan yang ada sesuai bukti medis dan yang bersifat suplemen atau herbal menjadi komplemen," katanya.
Venita berharap penemuan obat kanker akan semakin berkembang merujuk pada temuan awal tentang akar Bajakah itu.
Baca juga: 10 manfaat manggis untuk kesehatan, dari jantung hingga kanker
Baca juga: Perokok pasif 25 persen lebih berisiko kena kanker paru
Baca juga: Penyebab, jenis dan pengobatan kanker paru-paru
Berita Terkait
Gubernur Kalteng raih Penghargaan Kepala Daerah Inovatif sektor pendidikan
Minggu, 7 November 2021 5:37 Wib
Mesin serut kayu bajakah juara lomba inovasi teknologi Kotim
Selasa, 3 Maret 2020 20:47 Wib
Akar laban obat diabetes khas Dayak wakili Indonesia ke Turki
Sabtu, 29 Februari 2020 16:48 Wib
Pemprov Kalteng gelar audiensi bersama B2P2TOOT terkait bajakah
Selasa, 26 November 2019 6:14 Wib
Dosen Farmasi UMP lakukan pendampingan pengolahan obat khas Kalteng
Jumat, 20 September 2019 15:25 Wib
Masyarakat Kotim diimbau tidak berlebihan eksploitasi bajakah
Rabu, 28 Agustus 2019 14:54 Wib
Perjalanan panjang pembuktian khasiat dari Bajakah
Selasa, 27 Agustus 2019 14:07 Wib
Siswa peneliti Bajakah harap temuannya jadi Fitofarmaka
Selasa, 27 Agustus 2019 8:02 Wib