Pemprov Kalteng belum terima bantuan logistik kesehatan dari korporasi terkait karhutla

id Pemprov kalteng, kalteng, kalimantan tengah, palangka raya, sampit, kotim, karhutla, tanggap darurat bencana, kebakaran hutan, kebakaran lahan, kabut

Pemprov Kalteng belum terima bantuan logistik kesehatan dari korporasi terkait karhutla

Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul (kiri) saat memberikan keterangan kepada awak media di Palangka Raya, Jumat, (20/9/2019). (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Dari korporasi sementara ini belum ada terlapor kepada kami, pemenuhan segala kebutuhan kebanyakan berasal dari pemerintah daerah maupun pusat
Palangka Raya (ANTARA) - Berdasarkan data yang dimiliki Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, hingga saat ini pihaknya belum ada menerima bantuan logistik dari korporasi menghadapi situasi tanggap darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla).

"Dari korporasi sementara ini belum ada terlapor kepada kami, pemenuhan segala kebutuhan kebanyakan berasal dari pemerintah daerah maupun pusat. Namun infonya ada beberapa berinisiatif membuat pelayanan kesehatan sendiri," kata Kepala Dinas Kesehatan Kalteng Suyuti Syamsul di Palangka Raya, Jumat.

Saat ini stok logistik yang tersedia, meliputi 77.500 masker, 216 boks N95, empat buah tabung oksigen 1 m³ di rumah oksigen dan 31 kaleng oxycan. Sedangkan yang sudah didistribusikan, yakni sebanyak 513.950 masker, 5.620 N95, 164 obat tetes mata, 100 ventolin nebu serta 349 oxycan.

Suyuti menjelaskan, berdasarkan kondisi saat ini pihaknya masih memerlukan penambahan logistik, misalnya saja masker yang cukup tinggi permintaannya dari masyarakat. Terkait kebutuhan tersebut, pihaknya telah mengusulkan penambahan bantuan kepada Kementerian Kesehatan RI.

"Semoga dalam waktu segera usulan bantuan logistik segera datang. Namun pemprov melalui pendanaan biaya tak terduga juga menganggarkan untuk pembelian logistik seperti masker, guna meminimalisir dampak kabut asap," jelasnya.

Kemudian pihaknya juga mulai menyalurkan bantuan logistik lainnya, berupa penjernih udara. Namun jumlahnya masih sangat terbatas dan saat ini baru beberapa yang didistribusikan ke rumah sakit yang memang menjadi skala prioritas.

Dinkes Kalteng menargetkan sebanyak 1.000 unit yang nantinya dapat disalurkan, untuk itu pihaknya juga telah menyampaikan usulan tersebut kepada Kementerian Kesehatan RI.

Lebih lanjut Suyuti memaparkan, sejumlah langkah yang dilaksanakan pihaknya saat ini, diantaranya penguatan jejaring layanan kesehatan antara Dinkes provinsi, kabupaten dan kota, rumah sakit hingga kantor kesehatan pelabuhan.

Kemudian pengaktifan posko pelayanan kesehatan di Posdalops BPB-PK, pembentukan 'emergency mobile team' yang memberikan pelayanan kesehatan kepada petugas lapangan maupun penduduk sekitar yang terdampak.

Mengaktifkan tim reaksi cepat maupun tim bencana di seluruh rumah sakit, mengaktifkan pos pelayanan lini satu di seluruh puskesmas hingga membuat ruang oksigen maupun mobil oksigen.

"Sementara ini jumlah total rumah oksigen di Kalteng mencapai hingga 194 tempat dan ada sebanyak lima mobil oksigen terdiri dari dua bus dan tiga ambulans di Palangka Raya. Sedangkan beberapa kabupaten lain juga menyediakan hal serupa berupa mobil ambulans," ungkapnya.