Tiang listrik Jalan RTA Milono keluarkan percikan api, pihak PLN sulit dihubungi

id Palangka Raya,tiang listrik meledak,percikan api,Tiang listrik Jalan RTA Milono keluarkan percikan api, pihak PLN sulit dihubungi

Tiang listrik Jalan RTA Milono keluarkan percikan api, pihak PLN sulit dihubungi

Salah satu tiang listrik di kawasan Jalan RTA Milono Km 2,5 Kota Palangka Raya yang mengeluarkan percikan api dan mengeluarkan suara ledakan sempat membuat warga setempat was-was. Namun, hingga berita ini diturunkan, pihak PLN sulit dihubungi, Sabtu (19/10/2019). (ANTARA/Ronny NT)

Palangka Raya (ANTARA) - Warga di Kota Palangka Raya mengaku was-was usai muncul percikan api beberapa kali dari kabel PLN yang berada di salah satu tiang listik di Jalan RTA Milono Km 2,5 Palangka Raya sekitar pukul 14.45 WIB

Seorang karyawan swasta Jaya di Palangka Raya, Sabtu (19/10) sore mengatakan percikan api muncul dari tiang listrik PLN yang berada di tepi jalan raya usai hujan mengguyur wilayah setempat.

"Saya kaget tiba-tiba muncul percikan api. Awalnya saya kira petir bersama kilat yang menyambar, tetapi pas saya lihat keluar ternyata muncul percikan api dari kabel listrik di depan kantor kami," katanya.

Baca juga: Jelang pelantikan, pemadaman listrik terjadi d gedung parlemen RI

Dia mengatakan, percikan api tak hanya muncul sekali. Percikan api bahkan muncul beberapa kali namun tak terjadi terus menerus malinkan ada jeda waktu tertentu.

Warga lainnya, Ronny juga yang berada tak jauh dari lokasi itu juga mengatakan hal yang sama bahwa seringnya munculnya percikan api itu membuat dirinya was-was.

"Kalau tidak di tangani takut bisa meledak atau bisa menimbulkan kebakaran terutama bangunan warga yang berada di sekitar lokasi. Hingga kini percikan api sudah muncul sekitar 8 kali," katanya.

Namun, anehnya arus listrik di lokasi tersebut masih normal. Tapi saat percikan api muncul, tegangan listrik seperti terganggu.

Sampai berita ini diiturunkan, pihak PLN di Kota Palangka Raya sulit dihubungi.

Baca juga: Kabel listrik berseliweran di tanah bahayakan warga desa di Bartim