KPU Palangka Raya usulkan Rp20,1 miliar untuk Pilkada

id palangka raya,ngismatul choiriyah,pilkada 2020,kpu kota palangka raya,pilgub kalteng

KPU Palangka Raya usulkan Rp20,1 miliar untuk Pilkada

Ketua KPU Kota Palangka Raya, Ngismatul Choiriyah (kiri) (Antara/Rendhik Andika)

Untuk itu diharapkan sebelum itu anggaran Pilkada 2020 yang kami usulkan sudah dicairkan
Palangka Raya, (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Kalimantan Tengah telah mengusulkan anggaran sebesar Rp20,1 miliar untuk pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2020 mendatang.

"Anggaran yang kami usulkan Rp20,2 miliar lebih. Usulan telah kami sampaikan ke KPU Provinsi Kalimantan Tengah," kata Ketua KPU Kota Palangka Raya, Ngismatul Choiriyah, Senin.

Meski demikian, lanjut dia, realisasi anggaran Pilkada 2020 itu dapat berubah dari jumlah yang diusulkan jika KPU Provinsi Kalimantan Tengah menilai ada mata anggaran yang harus dirasionalisasi.

"Bulan November kita sudah masuk dalam tahapan sosialisasi. Untuk itu diharapkan sebelum itu anggaran Pilkada 2020 yang kami usulkan sudah dicairkan," kata wanita berhijab itu.

Baca juga: KPU susun strategi tingkatkan paritisipasi pilkada

Baca juga: Ini profesi dan jabatan yang dilarang memberi dukungan kepada calon perseorangan


Ngismatul mengatakan, saat ini pihaknya mulai melakukan penyusunan Daftar Pemilih Sementara (DPS) Pemilu 2020. Untuk itu masyarakat Palangka Raya yang pada Pemilihan Umum 2019 belum masuk Daftar Pemilihan Tetap (DPT) segera melapor ke KPU Palangka Raya dengan membawa KTP atau foto kopi KTP.

Hal itu untuk memastikan seluruh warga "Kota Cantik" masuk DPT dan dapat menggunakan hak pilih untuk menentukan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah mendatang.

Saat ini KPU Ibu Kota Provinsi Kalimantan Tengah tengah juga mulai menyusun strategi meningkatkan partisipasi masyarakat pada Pilkada tahun 2020.

Menurut Ngismatul, pada pelaksanaan Pilkada 2020 jumlah partisipasi masyarakat memiliki potensi menurun dibanding pada pelaksanaan Pemilu serentak 2019.

Salah satunya karena pada 2019 banyak calon yang menjadi peserta pemilu. Banyaknya calon yang memperkenalkan diri kepada calon pemilih juga berpengaruh langsung terhadap jumlah partisipasi masyarakat.

Sedangkan pada Pilkada 2020 maksimal hanya akan ada delapan pasang calon dengan jumlah tim yang terbatas, sehingga juga diperkirakan akan berpengaruh terhadap tingkat partisipasi masyarakat.

Tantangan utama Pilkada 2020 nanti ialah meningkatkan partisipasi pemilih dan ini hampir terjadi di semua wilayah yang melaksanakan pilkada. Partisipasi pemilih pada Pemilu 2019 lalu 82,77 persen. Harapan kita Pilgub Kalteng tahun ini bisa mencapai 70 persen untuk Kota Palangka Raya," kata Ngismatul.

Baca juga: Besaran anggaran pilkada Kalteng tahun 2020 belum final

Baca juga: Masa kampanye Pilkada 2020 ditetapkan selama 71 hari