Pola pikir pemuda Kalteng harus jadi ASN perlu diubah
Palangka Raya (ANTARA) - Motivator muda Indonesia Syafii Efendi mengajak sekaligus menantang kalangan muda yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah, mengubah pola pikir harus dan bercita-cita hanya menjadi pegawai negeri sipil.
Mengubah pola pikir itu sangat diperlukan karena kondisi anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN) sudah tidak mampu untuk menggaji ASN yang ada saat ini, kata Syafii ketika menghadiri Seminar character building industrial revolusi 4.0 di Universitas Muhamadiyah Palangka Raya, Kamis.
"Kalau pola pikirnya hanya ingin jadi ASN, ya peluangnya semakin kecil. Kaum muda harusnya berpikir dan berusaha menjadi pengusaha mandiri di setiap daerahnya," tambahnya.
Dikatakan, dengan mengubah menset para pemuda di Kalteng agar tidak mencita-citakan diri mereka sebagai ASN setelah lulus kuliah, hal tersebut adalah salah satu agar pemuda di provinsi setempat bisa berkembang dan menaikan gradenya.
Dia mengatakan ketika lulus menimba ilmu di perguruan tinggi atau sekolah sederajat, mereka bisa berkembang dan mendapatkan penghasilan yang cukup dan bisa berkecukupan di kemudian harinya.
"Selain emnset mental kepribadian juga harus dirubah dalam menghadari era zaman sekarang, yakni era 4.0 yang kedepannya semua aktivitas manusia akan digantikan oleh robot," kata Syafii.
Baca juga: UMP dan LKBN Antara kerja sama gelar seminar nasional 'public speaking'
Untuk menangkal hal tersebut, sang motivator muda Indonesia yang sudah melang-lang buana memberikan masukan kepada para pemuda di negara ini agar bisa melaksanakan apa yang sudah ia sampaikan.
"Ini bahaya apabila aktivitas manusia digantikan robot, berapa buruh yang nantinya tidak bisa bekerja. Maka dari itu dari sekarang usaha mandiri jadi jalan solusi untuk pemuda kita berkembang menghidupi kesejahteraan pribadi dan keluarganya nantinya," bebernya.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah sekaligus panitia penyelenggara kegiatan seminar tersebut Supian Hadi berharap, dari sekitar 800 peserta.
Adapun peserta itu berasal dari Universitas Palangka Raya (UPR), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STIMIK) Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah dan SMA/SMK se-Kota Palangka Raya bisa menerapkan apa yang disampikan si motivator muda sukses itu.
"Motivasi yang diberikan selama tiga jam, bisa mendongkrak mental pemuda kita siap untuk menghadapi perkembangan zaman yang kian ketat persaingannya ini," kata Supian.
Baca juga: UMP dan LKBN Antara kerja sama gelar seminar nasional 'public speaking'
Baca juga: Fisipol UMP dan PKS canangkan gerakan menanam pohon di Kalteng
Mengubah pola pikir itu sangat diperlukan karena kondisi anggaran dan pendapatan belanja negara (APBN) sudah tidak mampu untuk menggaji ASN yang ada saat ini, kata Syafii ketika menghadiri Seminar character building industrial revolusi 4.0 di Universitas Muhamadiyah Palangka Raya, Kamis.
"Kalau pola pikirnya hanya ingin jadi ASN, ya peluangnya semakin kecil. Kaum muda harusnya berpikir dan berusaha menjadi pengusaha mandiri di setiap daerahnya," tambahnya.
Dikatakan, dengan mengubah menset para pemuda di Kalteng agar tidak mencita-citakan diri mereka sebagai ASN setelah lulus kuliah, hal tersebut adalah salah satu agar pemuda di provinsi setempat bisa berkembang dan menaikan gradenya.
Dia mengatakan ketika lulus menimba ilmu di perguruan tinggi atau sekolah sederajat, mereka bisa berkembang dan mendapatkan penghasilan yang cukup dan bisa berkecukupan di kemudian harinya.
"Selain emnset mental kepribadian juga harus dirubah dalam menghadari era zaman sekarang, yakni era 4.0 yang kedepannya semua aktivitas manusia akan digantikan oleh robot," kata Syafii.
Baca juga: UMP dan LKBN Antara kerja sama gelar seminar nasional 'public speaking'
Untuk menangkal hal tersebut, sang motivator muda Indonesia yang sudah melang-lang buana memberikan masukan kepada para pemuda di negara ini agar bisa melaksanakan apa yang sudah ia sampaikan.
"Ini bahaya apabila aktivitas manusia digantikan robot, berapa buruh yang nantinya tidak bisa bekerja. Maka dari itu dari sekarang usaha mandiri jadi jalan solusi untuk pemuda kita berkembang menghidupi kesejahteraan pribadi dan keluarganya nantinya," bebernya.
Sementara itu, Presiden Mahasiswa Universitas Muhammadiyah sekaligus panitia penyelenggara kegiatan seminar tersebut Supian Hadi berharap, dari sekitar 800 peserta.
Adapun peserta itu berasal dari Universitas Palangka Raya (UPR), Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palangka Raya, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STIMIK) Palangka Raya, Universitas Muhammadiyah dan SMA/SMK se-Kota Palangka Raya bisa menerapkan apa yang disampikan si motivator muda sukses itu.
"Motivasi yang diberikan selama tiga jam, bisa mendongkrak mental pemuda kita siap untuk menghadapi perkembangan zaman yang kian ketat persaingannya ini," kata Supian.
Baca juga: UMP dan LKBN Antara kerja sama gelar seminar nasional 'public speaking'
Baca juga: Fisipol UMP dan PKS canangkan gerakan menanam pohon di Kalteng