Batalkan belasan penerbangan, penumpang Sriwijaya Air terlantar
Jakarta (ANTARA) - Belasan penerbangan Sriwijaya Air tertanggal 7 November 2019 di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang Banten dibatalkan dan ditunda sehingga ratusan penumpang terlantar.
Salah seorang petugas Bandara Soekarno-Hatta di Gerbang D2 Terminal 2 Bandara yang tidak menyebutkan namanya, mengatakan bahwa pembatalan penerbangan dikarenakan ketiadaan pesawat.
Rini Suryati, salah seorang penumpang Pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 248 tujuan Malang mengaku kecewa berat karena pembatalan penerbangan tersebut.
"Kecewa berat. Saya sudah turun kereta, lanjut taksi, sampai sini malah dibatalkan," kata Rini.
Baca juga: Garuda nyatakan Sriwijaya Air melanjutkan bisnisnya sendiri
Penumpang menumpuk di ruang tunggu Bandara Soekarno-Hatta meminta kejelasan pada petugas Sriwijaya Air dan sebagian memilih beralih ke penerbangan lain.
Sebelumnya Direktur Teknik dan Layanan Garuda Iwan Joeniarto dalam keterangannya yang beredar di Jakarta, Kamis, menginformasikan bahwa Sriwijaya Air tidak lagi tergabung dengan Garuda Indonesia Group yang sebelumnya telah menjalin kerja sama operasi.
“Kami merujuk pada status terkini kerja sama manajemen antara Sriwijaya dan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia. Karena ada sejumlah masalah di mana kedua pihak belum bisa diselesaikan. Dengan berat hati, kami menginformasikan bahwa Sriwijaya melanjutkan bisnisnya sendiri,” kata Iwan Joeniarto.
Dengan demikian, Sriwijaya Air tidak lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group dan hubungan dengan Sriwijaya Group akan kembali berdasarkan business to business (B to B).
Sebelumnya, Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group menjalin kerja sama operasi seiring dengan kondisi keuangan perusahaan maskapai nasional swasta itu yang tidak mendukung.
Baca juga: Setengah pesawat Sriwijaya tidak laik terbang, kata Kemenhub
Baca juga: Penyebab listrik di 'counter check-in' Sriwijaya Air diputus
Baca juga: Sriwijaya tambah kapasitas penumpang di Sampit
Salah seorang petugas Bandara Soekarno-Hatta di Gerbang D2 Terminal 2 Bandara yang tidak menyebutkan namanya, mengatakan bahwa pembatalan penerbangan dikarenakan ketiadaan pesawat.
Rini Suryati, salah seorang penumpang Pesawat Sriwijaya Air dengan kode penerbangan SJ 248 tujuan Malang mengaku kecewa berat karena pembatalan penerbangan tersebut.
"Kecewa berat. Saya sudah turun kereta, lanjut taksi, sampai sini malah dibatalkan," kata Rini.
Baca juga: Garuda nyatakan Sriwijaya Air melanjutkan bisnisnya sendiri
Penumpang menumpuk di ruang tunggu Bandara Soekarno-Hatta meminta kejelasan pada petugas Sriwijaya Air dan sebagian memilih beralih ke penerbangan lain.
Sebelumnya Direktur Teknik dan Layanan Garuda Iwan Joeniarto dalam keterangannya yang beredar di Jakarta, Kamis, menginformasikan bahwa Sriwijaya Air tidak lagi tergabung dengan Garuda Indonesia Group yang sebelumnya telah menjalin kerja sama operasi.
“Kami merujuk pada status terkini kerja sama manajemen antara Sriwijaya dan Citilink, anak usaha Garuda Indonesia. Karena ada sejumlah masalah di mana kedua pihak belum bisa diselesaikan. Dengan berat hati, kami menginformasikan bahwa Sriwijaya melanjutkan bisnisnya sendiri,” kata Iwan Joeniarto.
Dengan demikian, Sriwijaya Air tidak lagi menjadi anggota Garuda Indonesia Group dan hubungan dengan Sriwijaya Group akan kembali berdasarkan business to business (B to B).
Sebelumnya, Garuda Indonesia Group dan Sriwijaya Air Group menjalin kerja sama operasi seiring dengan kondisi keuangan perusahaan maskapai nasional swasta itu yang tidak mendukung.
Baca juga: Setengah pesawat Sriwijaya tidak laik terbang, kata Kemenhub
Baca juga: Penyebab listrik di 'counter check-in' Sriwijaya Air diputus
Baca juga: Sriwijaya tambah kapasitas penumpang di Sampit