Sampit (ANTARA) - Usulan perbaikan dan peningkatan infrastruktur ternyata tidak hanya disampaikan masyarakat di pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, tetapi juga oleh warga di kawasan pusat kota Sampit.
"Banyak warga Sampit yang mengeluhkan jalan di sekitar rumah mereka masih rusak padahal berada di dalam kota. Sudah ada yang beberapa kali diusulkan namun belum disetujui," kata Wakil Ketua DPRD Kotawaringin Timur Muhammad Rudini di Sampit, Senin.
Politisi yang juga Ketua DPC Partai Amanat Nasional Kotawaringin Timur ini merupakan legislator dari daerah pemilihan 1 yakni Kecamatan Mentawa Baru Ketapang. Wilayah kecamatan ini meliputi sebagian besar pusat Kota Sampit.
Meski berada di kawasan kota, ternyata masih banyak infrastruktur seperti jalan dan drainase yang rusak. Masyarakat menyampaikan keluhan kepada Rudini dengan harapan diperjuangkan bersama eksekutif.
Seperti saat Rudini melaksanakan reses perorangan di Kelurahan Mentawa Baru Hilir, sejumlah warga mengeluh terkait infrastruktur jalan masih banyak yang rusak. Bahkan warga menyebut, ada jalan yang puluhan tahun tidak pernah tersentuh oleh pembangunan padahal jalan tersebut berada di dalam kota.
Masyarakat sudah sering menyampaikan aspirasi itu kepada pemerintah daerah, namun belum juga disetujui. Hampir setiap ada musyawarah perencanaan pembangunan di kelurahan dan dilanjutkan ke kecamatan hingga kabupaten, namun peningkatan infrastruktur itu belum juga terwujud.
Rudini berjanji akan menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi itu saat pembahasan anggaran. Dia berharap anggaran mencukupi dan usulan itu disetujui saat pembahasan nanti sehingga bisa direalisasikan.
Baca juga: Ketua DPRD Kotim ajak generasi muda teladani semangat juang pahlawan
Baca juga: Banyak ikan mati, DPRD Kotim desak selidiki dugaan pencemaran sungai
"Aspirasi masyarakat akan menjadi bahan bagi saya untuk memperjuangkan ini. Kami berharap perbaikan infrastruktur dalam kota bisa menjadi prioritas pada tahun 2020 nanti," harap Rudini.
Usulan lain yang disampaikan masyarakat adalah bantuan benih ikan dan pertanian. Seperti di Desa Bapeang, masyarakat sangat membutuhkan bantuan benih ikan agar mereka bisa mengembangkan usaha perikanan karena potensinya masih cukup besar.
Sementara itu, Rudini mengapresiasi antusias masyarakat menyambut kedatangan dirinya saat melaksanakan reses perorangan. Reses dengan sistem ini diakui lebih efektif dibanding dengan pola menggunakan tim atau rombongan.
Legislator yang melaksanakan reses perorangan bisa leluasa berbaur langsung dengan masyarakat sehingga masyarakat juga tidak sungkan menyampaikan aspirasi, keluhan dan masukan. Hasil reses perorangan akan disampaikan dalam rapat paripurna sebagai bahan bagi DPRD membahas bersama pihak eksekutif untuk mencarikan solusinya.
Baca juga: Warga keluhkan dampak buruk meningkatnya aktivitas tongkang di Sungai Cempaga
Baca juga: Warga Cempaga Kotim siap hibahkan lahan berharap dibangun SMKN