Prevalensi stunting di Gunung Mas capai 38,21 persen

id stunting ,dinas kesehatan,Prevalensi stunting di Gunung Mas capai 38.21 persen,Bupati Gunung Mas, Jaya S Monong

Prevalensi stunting di Gunung Mas capai 38,21 persen

Sekda Gumas Yansiterson (tengah) didampingi Kepala Dinkes Provinsi Kalteng Sayuti Samsul (kanan) dan Kepala Dinkes Kabupaten Gumas Maria Efianti, memukul gong sebagai tanda dimulainya raker bidang kesehatan, di GPU Tampung Penyang, Kamis (21/11/2019). (ANTARA/HO-Diskominfo dan SP Kabupaten Gumas)

Kuala Kurun (ANTARA) - Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Jaya S Monong menerangkan berdasaran hasil riset kesehatan dasar tahun 2018, prevalensi stunting di kabupaten itu sebesar 38,21 persen.

Angka itu masih cukup tinggi dan perlu upaya serius untuk penanggulangannya, kata Jaya dalam sambutan tertulisnya yang dibacakan Sekda Gumas Yansiterson saat membuka rapat kerja bidang kesehatan, di Kuala Kurun, Kamis.

“Oleh sebab itu, upaya memerangi stunting merupakan tanggung jawab bersama, dalam menyiapkan generasi yang unggul,” ucap orang nomor satu di kabupaten bermotto Habangkalan Penyang Karuhei Tatau ini.

Baca juga: DPRD minta pemda se-Kalteng lebih serius dan optimal tangani stunting

Dia menjelaskan, sumber daya manusia yang unggul merupakan modal dasar dalam pembangunan, dan salah satu unsur penentu dari kualitas SDM adalah kesehatan. Oleh sebab itu, pemkab memberi perhatian khusus di bidang kesehatan.

Program prioritas pembangunan kesehatan, lanjut dia, dilaksanakan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK). Seiring dengan itu, maka diluncurkan gerakan masyarakat hidup sehat (germas).

Tujuan dari itu semua adalah agar masyarakat berperilaku sehat, sehingga nantinya akan berdampak pada kesehatan yang terjaga, terciptanya lingkungan yang bersih, dan produktifitas masyarakat semakin meningkat.

Baca juga: 'Ketupat Kuning' guna mewujudkan Kapuas bebas stunting

“Kita masih tetap berjuang dalam proses pembangunan kesehatan nasional, yakni menurunkan angka kematian ibu dan angka kematian neonates, menurunkan prevalensi stunting, eliminasi tuberkulosis, dan beberapa lainnya,” bebernya.

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gumas Maria Efianti menjelaskan raker ini merupakan forum pertemuan penyelenggaraan kesehatan, guna saling bertukar informasi dan penyusunan kebijakan.

Kegiatan ini, sambung dia, adalah dalam rangka mengantisipasi berbagai permasalahan kesehatan yang terjadi di Kabupaten Gumas, dengan tujuan meningkatkan derajat hidup masyarakat di daerah itu.

“Raker dihadiri sekitar 200 peserta yang merupakan seluruh kepala puskesmas dan pengelola program di puskesmas, dari Dinkes Kabupaten Gumas. Raker juga dihadiri Kepala Dinkes Provinsi Kalteng dan jajaran,” demikian Maria.

Baca juga: Begini cara yang ditempuh Dinkes Seruyan untuk mencegah stunting

Baca juga: DPRD Gumas sampaikan pentingnya kerjasama dalam mengatasi masalah stunting

Baca juga: Bupati Gumas: Pencegahan stunting dimulai dari hidup bersih dan sehat