Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggelar audiensi bersama Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional (B2P2TOOT) Badan Litbang Kementerian Kesehatan Tawang Mangu, Solo, Jawa Tengah terkait hasil uji laboratorium bajakah.
"Berdasarkan hasil pertemuan dengan balai riset akan dilakukan penelitian lebih lanjut. Kami berharap bakal ada kajian terhadap sejumlah sampel bajakah lainnya yang telah beredar," kata Sekretaris Daerah Kalteng Fahrizal Fitri di Palangka Raya, Senin.
Saat ini tim dari balai riset sudah mengumpulkan sebanyak delapan sampel. Namun hanya lima diantaranya yang berhasil diidentifikasi, sedangkan tiga lainnya belum berhasil lantaran kurang lengkapnya sampel yang terdiri dari batang dan daun.
Fahrizal menuturkan, sampel yang digunakan tersebut belum mengarah kepada sampel yang digunakan oleh para siswa peneliti. Sebab hingga saat ini, pihak keluarga masih menjaga kerahasiaan asal-usul sampel bajakah tersebut dengan alasan kearifan lokal.
Untuk itu pihaknya terus melakukan komunikasi bersama keluarga tersebut, guna didapatnya kesepakatan. Hingga pada akhirnya, akan didapatkan hasil yang bermanfaat untuk masyarakat secara luas.
Sementara itu Kepala B2P2TOOT Ahmad Syaikhu menjelaskan tentang delapan sampel yang pihaknya gunakan. Berdasarkan hasil penelitian, lima jenis bajakah itu memang memiliki aktivitas zat anti kanker, namun hasil yang disampaikan masih cukup awal.
"Berdasarkan hasil penelitian yang masih sangat awal tersebut, kami meminta agar pemprov memberikan perlindungan terhadap bajakah ini. Juga kepada masyarakat agar berhati-hati dalam mengonsumsinya," tuturnya.
Ia menjelaskan, tidak semua tumbuhan bajakah aman dikonsumsi secara langsung dan pihaknya juga belum melakukan penelitian bajakah mana yang aman dan tidak. Jadi semua diperlukan kehati-hatian serta kesabaran.
Pihaknya memberikan kesimpulan, bahwa terkait bajakah masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Sehingga untuk delapan bajakah yang pihaknya teliti dan jadikan sampel, juga belum bisa dipastikan aman atau tidaknya untuk dikonsumsi.
Berita Terkait
RSUD Tamiang Layang berikan pelatihan bantuan hidup dasar
Minggu, 19 Mei 2024 5:34 Wib
Pemkab Murung Raya lepas keberangkatan 78 orang calon haji
Minggu, 19 Mei 2024 5:22 Wib
Tingkatkan daya saing, AFP Kalteng selenggarakan kursus kepelatihan futsal nasional
Minggu, 19 Mei 2024 5:21 Wib
PLN jaga keandalan pelayanan pada KTT WWF 2024 di Bali
Minggu, 19 Mei 2024 5:05 Wib
Gubernur: FBIM kian inovatif dukung pengembangan pariwisata di Kalteng
Minggu, 19 Mei 2024 4:38 Wib
Legislator ajak masyarakat Kalteng sambut tamu UCI MTB dengan hangat
Sabtu, 18 Mei 2024 23:38 Wib
Deddy Winarwan ingatkan ASN Barsel netral dalam Pilkada 2024
Sabtu, 18 Mei 2024 23:31 Wib
304 CPNS Barsel ambil sumpah janji sebagai PNS
Sabtu, 18 Mei 2024 23:23 Wib