Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah optimistis pemilihan kepala desa atau pilkades serentak pada 2020 nanti berjalan lancar dengan dukungan semua pihak, khususnya masyarakat.
"Sampai hari ini belum ada kendala. Mudah-mudahan semua berjalan lancar karena Kotawaringin Timur juga sudah dua kali pengalaman melaksanakan pilkades," kata Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Kotawaringin Timur Hawianan di Sampit, Kamis.
Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur kembali menggelar pilkades serentak pada 2020. Pilkades akan digelar di 43 desa yang tersebar di 14 kecamatan.
Saat ini sudah memasuki tahapan sosialisasi penjaringan bakal calon kepala desa yang dilaksanakan oleh masing-masing panitia pemilihan kepala desa. Bagi warga yang berminat mencalonkan diri, dipersilakan mengikuti sesuai aturan yang telah ditetapkan.
Selanjutnya pada Januari hingga Februari 2020 nanti dilaksanakan penetapan calon peserta pilkades. Pemungutan suara dijadwalkan dilaksanakan antara Februari hingga Maret.
Pilkades serentak 2020 merupakan pilkades tahap I gelombang 3 atau terakhir. Sesuai peraturan daerah, pilkades tahap I dilaksanakan sejak 2016 dan paling lambat 2020.
"Makanya setelah kami lihat pilkada di akhir 2020, maka pilkades harus selesai sampai pelantikan sebelum pilkada dilaksanakan. Akhir Maret paling lambat pencoblosan. Pelantikan diperkirakan antara akhir April sampai Mei," kata Hawianan.
Baca juga: Pemkab Kotim jelaskan keterlambatan pembangunan sarana Sampit Expo
Untuk pelaksanaan pesta demokrasi tingkat desa itu, diusulkan anggaran sebesar Rp3,6 miliar. Hawianan mengaku belum mendapat informasi berapa anggaran yang disetujui karena rancangan peraturan daerah baru ditandatangani pada Rabu malam.
Panitia diingatkan harus netral sehingga kepala desa terpilih benar-benar yang diharapkan masyarakat, yakni kepala desa yang bisa menyelenggarakan pemerintahan dengan baik dan membawa peningkatan kesejahteraan bagi masyarakat.
Hawianan mengimbau masyarakat untuk menyukseskan pilkades serentak dengan bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban. Partisipasi masyarakat menggunakan hak pilih juga akan berpengaruh terhadap kualitas hasil pilkades nantinya.
Baca juga: Ini temuan Komisi III DPRD Kotim saat memantau pembangunan sirkuit