Tumbang Gagu sudah terhubung jalan darat, Disbudpar Kotim tingkatkan promosi

id Tumbang Gagu sudah terhubung jalan darat, Disbudpar Kotim tingkatkan promosi,Kotim,Kotawaringin Timur,Sampit,Pariwisata

Tumbang Gagu sudah terhubung jalan darat, Disbudpar Kotim tingkatkan promosi

Betang Tumbang Gagu, rumah khas Suku Dayak, salah satu potensi wisata budaya yang dimiliki Kotawaringin Timur. ANTARA/HO-Istimewa

Sampit (ANTARA) - Terbukanya akses jalan darat menuju Desa Tumbang Gagu Kecamatan Antang Kalang membuat Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah semakin bersemangat mempromosikan wisata alam dan budaya yang ada di desa terujung tersebut.

"Alhamdulillah sekarang jalan darat sudah tembus. Mudah-mudahan ini membuat semakin banyak wisatawan yang datang ke Tumbang Gagu sehingga membawa dampak positif bagi daerah dan perekonomian masyarakat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur Fajrurrahman di Sampit, Jumat.

Desa Tumbang Gagu mempunyai beragam potensi wisata menarik, khususnya wisata budaya berupa betang atau rumah khas Suku Dayak yang usianya sudah lebih dari 100 tahun.

Potensi wisata lainnya adalah wisata alam berupa dinding batu, air terjun, riam, danau dan lainnya. Sayangnya potensi ini belum digarap secara optimal karena terbatasnya jalan darat menuju desa tersebut.

Desa ini terletak di kawasan hulu yang berbatasan dengan Kabupaten Katingan. Selama desa yang menyimpan potensi wisata luar biasa itu belum bisa diakses menggunakan jalan darat dari Sampit Ibu Kota Kabupaten Kotawaringin Timur.

Warga atau wisatawan harus menempuh perjalanan darat sekitar empat jam bahkan lebih menuju pusat Kecamatan Antang Kalang. Selanjutnya, perjalanan menuju Desa Tumbang Gagu menggunakan perahu motor melewati sungai dengan banyak riam. Biaya sewa perahu motor sekitar Rp3 juta.

Baca juga: Pohon di Sampit bertumbangan akibat angin kencang

Jalan darat justru bisa ditembus melalui kabupaten tetangga yaitu Kabupaten Katingan. Namun kini jalan darat dari pusat Kecamatan Antang Kalang menuju Desa Tumbang Gagu sudah bisa ditembus.

Fajrurrahman mengatakan, akhir November lalu tim dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur sudah melakukan survei jalan menuju Tumbang Gagu. Menurutnya, aksesnya cukup lancar dengan waktu tempuh sekitar tiga jam, meski sebagian harus melewati jalan milik perusahaan perkebunan kelapa sawit.

Perkembangan positif ini langsung dipromosikan melalui berbagai agen biro perjalanan wisata. Harapannya semakin banyak wisatawan datang, khususnya wisatawan asing yang biasanya sangat tertarik dengan wisata alam dan budaya.

"Kami sudah berkomunikasi dengan mitra kami agen biro perjalanan di Bali. Nanti mereka berencana membawa wisatawan dari Jepang yang ikut paket wisata mereka untuk datang dan menikmati wisata ke Tumbang Gagu," ujar Fajrurrahman.

Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotawaringin Timur semakin gencar mempromosikan pariwisata daerah. Pariwisata diyakini akan mampu turut mendongkrak perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca juga: Ini alasan DPRD Kotim mengusulkan rancangan perda pengawasan produk halal