Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah mendapatkan predikat B dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Republik Indonesia dalam penilaian Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).
"Alhamdulillah tahun ini kita berhasil naik peringkat, ini berkat kerja keras seluruh ASN dilingkup Pemerintah Kabupaten Lamandau," kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana yang menerima langsung penyerahan rapor dari Kemenpan RB di Nusa Dua Bali, Senin.
Menurutnya, pada 2019 Pemerintah Kabupaten Lamandau meraih predikat CC, dan tahun 2020 ini menerima predikat B atas penilaian laporan SAKIP dari Kemenpan-RB.
Dijelaskannya, SAKIP atau Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah merupakan integrasi dari sistem perencanaan, sistem penganggaran dan sistem pelaporan kinerja yang selaras dengan pelaksanaan sistem akuntabilitas keuangan berbasis hasil laporan.
Orang nomor satu di Bumi Bahaun Bakuba itu menyebut, keberhasilan yang sudah diraih tentu saja merupakan hasil dari kerjasama yang baik serta konsistensi semua pihak dalam melakukan perbaikan-perbaikan dari tiap-tiap dinas.
"Sudah tentu kita akan mengupayakan pembenahan yang berkelanjutan untuk bisa menaikkan lagi predikat kedepannya," harapnya.
Ditegaskannya, penilaian tersebut menunjukkan tingkat efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran dibandingkan dengan capaian kinerjanya sudah cukup memadai.
Kendati demikian dia berharap agar seluruh aparatur sipil negara tidak cepat berpuas diri dan terus meningkatkan kinerjanya, karena nilai dan predikat tersebut bisa saja turun bila kinerja aparatur juga menurun, begitu pula sebaliknya.
"Kualitas pembangunan budaya kinerja birokrasi dan penyelenggaraan pemerintahan yang berorientasi pada hasil di Pemkab Lamandau sudah menunjukkan hasil yang baik," ungkapnya.
Dalam kesempatan itu, Hendra Lesmana juga mengapresiasi penyelenggaraan acara yang patut ditiru. Di acara nasional tersebut seluruh kepala daerah yang daerahnya mendapat predikat dianjurkan menggunakan baju adat Bali.
Ia menganggap bahwa anjuran tersebut ada nilai budaya dan ekonominya, terutama untuk usaha konveksi di daerah setempat.