Seorang balita tiga hari tak makan akibat tertelan uang koin
Meulaboh (ANTARA) - Aisyah Ramadani Sinurat (2,9), balita asal Desa Leubok Pasi Ara, Kecamatan Woyla Barat, Kabupaten Aceh Barat sejak Sabtu (29/2) hingga Selasa siang harus menahan sakit setelah menelan uang koin Rp1000 di lehernya.
Balita malang anak ketiga pasangan Abdul Hadi Sinurat (40) dan Mariani (28) ini terkulai lemah karena sudah tidak makan minum selama tiga hari.
"Kami masih menunggu perawat agar anak saya bisa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh," kata Abdul Hadi Sinurat kepada wartawan di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Selasa siang.
Menurutnya, anaknya tersebut sebetulnya sudah pernah dibawa ke IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, pada Sabtu pekan lalu untuk mendapatkan perawatan.
Namun kata dia, saat itu poli rawat jalan di rumah sakit sedang libur, sehingga sang anak harus dibawa kembali pada Senin (2/3) siang.
Karena dirinya belum memiliki persiapan untuk membawa sang anak ke rumah sakit dan tak memiliki biaya, anaknya terpaksa dibawa ke rumah sakit pada Selasa (3/3) siang.
"Saya tidak tahan melihat anak saya kesakitan akibat tertelan koin, sampai sekarang dia belum bisa makan," kata Abdul Hadi Sinurat.
Meski sudah diupayakan agar koin yang tertelan tersebut dapat dikeluarkan dari tenggorokan sang anak, saat berada di RSUD Meulaboh, namun upaya tersebut gagal dan sang anak harus dirujuk ke Banda Aceh.
Harus dirujuk
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Susi Maulhusna yang dikonfirmasi terpisah mengatakan pasien balita yang tertelan koin tersebut harus dirujuk ke Banda Aceh, dan berstatus pasien rawat jalan.
Untuk membantu meringankan beban keluarga, pihaknya memberikan layanan ambulan gratis agar memudahkan pasien dirujuk ke rumah sakit di ibukota Provinsi Aceh.
Pihaknya juga sudah mengupayakan penanganan terhadap balita tersebut dengan cara mengeluarkan koin dari dalam tenggorokan yang tersangkut secara medis sejak Sabtu pekan lalu, dan disarankan agar kembali ke rumah sakit pada Senin (2/3) lalu.
Namun, orangtua pasien membawa sang anak ke rumah sakit pada Selasa (3/3) siang dan setelah diperiksa oleh dokter ahli THT, sang balita harus dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin di Banda Aceh agar mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kondisi pasien dalam keadaan sehat, menangis juga kuat. Masih bisa minum, tadi saya lihat pasiennya masih minum pakai dot. Makanya kemudian disarankan oleh dokter ahli agar dirujuk ke Banda Aceh,” kata Susi Maulhusna.
Balita malang anak ketiga pasangan Abdul Hadi Sinurat (40) dan Mariani (28) ini terkulai lemah karena sudah tidak makan minum selama tiga hari.
"Kami masih menunggu perawat agar anak saya bisa dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Zainoel Abidin Banda Aceh," kata Abdul Hadi Sinurat kepada wartawan di RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Selasa siang.
Menurutnya, anaknya tersebut sebetulnya sudah pernah dibawa ke IGD RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Aceh Barat, pada Sabtu pekan lalu untuk mendapatkan perawatan.
Namun kata dia, saat itu poli rawat jalan di rumah sakit sedang libur, sehingga sang anak harus dibawa kembali pada Senin (2/3) siang.
Karena dirinya belum memiliki persiapan untuk membawa sang anak ke rumah sakit dan tak memiliki biaya, anaknya terpaksa dibawa ke rumah sakit pada Selasa (3/3) siang.
"Saya tidak tahan melihat anak saya kesakitan akibat tertelan koin, sampai sekarang dia belum bisa makan," kata Abdul Hadi Sinurat.
Meski sudah diupayakan agar koin yang tertelan tersebut dapat dikeluarkan dari tenggorokan sang anak, saat berada di RSUD Meulaboh, namun upaya tersebut gagal dan sang anak harus dirujuk ke Banda Aceh.
Harus dirujuk
Sementara itu, Kepala Seksi Hubungan Masyarakat RSUD Cut Nyak Dhien Meulaboh, Kabupaten Aceh Barat, Susi Maulhusna yang dikonfirmasi terpisah mengatakan pasien balita yang tertelan koin tersebut harus dirujuk ke Banda Aceh, dan berstatus pasien rawat jalan.
Untuk membantu meringankan beban keluarga, pihaknya memberikan layanan ambulan gratis agar memudahkan pasien dirujuk ke rumah sakit di ibukota Provinsi Aceh.
Pihaknya juga sudah mengupayakan penanganan terhadap balita tersebut dengan cara mengeluarkan koin dari dalam tenggorokan yang tersangkut secara medis sejak Sabtu pekan lalu, dan disarankan agar kembali ke rumah sakit pada Senin (2/3) lalu.
Namun, orangtua pasien membawa sang anak ke rumah sakit pada Selasa (3/3) siang dan setelah diperiksa oleh dokter ahli THT, sang balita harus dirujuk ke RSUD Zainoel Abidin di Banda Aceh agar mendapatkan perawatan lebih lanjut.
“Kondisi pasien dalam keadaan sehat, menangis juga kuat. Masih bisa minum, tadi saya lihat pasiennya masih minum pakai dot. Makanya kemudian disarankan oleh dokter ahli agar dirujuk ke Banda Aceh,” kata Susi Maulhusna.