Petugas kapal wisata ikut mencari korban tabrakan speed boat di Sungai Sebangau
Palangka Raya (ANTARA) - Kelompok Sadar Wisata Dermaga Kereng Bangkirai Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah menghentikan operasional seluruh kapal-kapal wisata susur sungai di kawasan Sungai Sebangau, pasca terjadi kecelakaan air yang menewaskan Dandim 1011/Kapuas Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono serta sejumlah penumpang speed boad lainnya.
Berhentinya operasional wisata susur sungai itu selain karena berduka atas terjadinya musibah tersebut juga karena petugas kapal-kapal wisata ada ikut mencari para korban, kata Ketua Pokdarwis Dermaga Kereng Bangkirai Aldius di Palangka Raya, Senin.
"Sejumlah pengurus pokdarwis juga ikut membantu mencari korban. Sampai saat ini kan masih ada beberapa penumpang speed boat itu yang belum ditemukan," tambahnya.
Aldius menyebut bahwa pihaknya mendapat informasi dalam tiga hari ini kawasan Sungai Sebangau mendapat pantauan dari Pasukan Pengamanan Presiden (paspampres) Indonesia. Sebab, kedatangan Raja dan Ratu dari Belanda ke Provinsi Kalimantan Tengah rencananya akan singgah ke wisata dermaga Kereng Bangkirai, Kota Palangka Raya.
Dia pun memastikan bahwa seluruh pengurus dan anggota Pokdarwis Sebangau sama sekali tidak mempermasalahkan adanya pemantauan tersebut. Apalagi dengan adanya kecelakaan tabrakan speead boat tersebut membuat, membuat pihaknya menghentikan total wisata susur sungai Sebangau.
Baca juga: Dandim Kapuas meninggal akibat laka speed boat, Delegasi Belanda minta dirujuk ke RS Siloam
"Kalau dibilang berpengaruh terhadap pendapatan kami, tentu ada pengaruhnya. Tapi kami sama sekali tidak mempermasalahkannya. Kami justru prihatin dengan adanya musibah ini. Apalagi sampai ada korban jiwa. Ini kan menyedihkan," ucapnya.
mengenai kapan kembali dioperasikan wisata susur sungai tersebut, pihaknya akan melakukan komunikasi kepada Wali Kota Palangka Raya maupun Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga.
"Kami menunggu arahan dari bapak wali kota dan instansi terkait kapan sebaiknya wisata ini kembali beroperasi," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi wisata susur sungai di Dermaga kereng Bangkirai itu, memang semua kelotok kecil, kapal hias serta lain sebagainya tidak beroperasi sementara ini.
Namun sejumlah pedagang tetap berjualan sepertimana biasanya, karena dengan banyaknya masyarakat setempat yang berdatangan yang ingin melihat langsung proses evakuasi para korban kecelakaan air di Suangai Sebangau, mereka tetap berbelanja kuliner yang sudah dijual oleh masyarakat setempat.
Bahkan masih ada sejumlah muda-mudi di Kota Palangka Raya menikmati di lokasi setempat sembari menikmati keindahan sore, meski kawasan setempat dipadati dengan sejumlah instansi terkait yang melakukan proses evakuasi para korban kecelakaan air tersebut.
Baca juga: Sejumlah pejabat daerah kunjungi Rumah Duka Dandim Kapuas
Baca juga: Polda fokus tangani korban tabrakan speedboat menewaskan Dandim Kuala Kapuas
Berhentinya operasional wisata susur sungai itu selain karena berduka atas terjadinya musibah tersebut juga karena petugas kapal-kapal wisata ada ikut mencari para korban, kata Ketua Pokdarwis Dermaga Kereng Bangkirai Aldius di Palangka Raya, Senin.
"Sejumlah pengurus pokdarwis juga ikut membantu mencari korban. Sampai saat ini kan masih ada beberapa penumpang speed boat itu yang belum ditemukan," tambahnya.
Aldius menyebut bahwa pihaknya mendapat informasi dalam tiga hari ini kawasan Sungai Sebangau mendapat pantauan dari Pasukan Pengamanan Presiden (paspampres) Indonesia. Sebab, kedatangan Raja dan Ratu dari Belanda ke Provinsi Kalimantan Tengah rencananya akan singgah ke wisata dermaga Kereng Bangkirai, Kota Palangka Raya.
Dia pun memastikan bahwa seluruh pengurus dan anggota Pokdarwis Sebangau sama sekali tidak mempermasalahkan adanya pemantauan tersebut. Apalagi dengan adanya kecelakaan tabrakan speead boat tersebut membuat, membuat pihaknya menghentikan total wisata susur sungai Sebangau.
Baca juga: Dandim Kapuas meninggal akibat laka speed boat, Delegasi Belanda minta dirujuk ke RS Siloam
"Kalau dibilang berpengaruh terhadap pendapatan kami, tentu ada pengaruhnya. Tapi kami sama sekali tidak mempermasalahkannya. Kami justru prihatin dengan adanya musibah ini. Apalagi sampai ada korban jiwa. Ini kan menyedihkan," ucapnya.
mengenai kapan kembali dioperasikan wisata susur sungai tersebut, pihaknya akan melakukan komunikasi kepada Wali Kota Palangka Raya maupun Dinas Pariwisata dan Pemuda Olahraga.
"Kami menunggu arahan dari bapak wali kota dan instansi terkait kapan sebaiknya wisata ini kembali beroperasi," ungkapnya.
Berdasarkan pantauan di lokasi wisata susur sungai di Dermaga kereng Bangkirai itu, memang semua kelotok kecil, kapal hias serta lain sebagainya tidak beroperasi sementara ini.
Namun sejumlah pedagang tetap berjualan sepertimana biasanya, karena dengan banyaknya masyarakat setempat yang berdatangan yang ingin melihat langsung proses evakuasi para korban kecelakaan air di Suangai Sebangau, mereka tetap berbelanja kuliner yang sudah dijual oleh masyarakat setempat.
Bahkan masih ada sejumlah muda-mudi di Kota Palangka Raya menikmati di lokasi setempat sembari menikmati keindahan sore, meski kawasan setempat dipadati dengan sejumlah instansi terkait yang melakukan proses evakuasi para korban kecelakaan air tersebut.
Baca juga: Sejumlah pejabat daerah kunjungi Rumah Duka Dandim Kapuas
Baca juga: Polda fokus tangani korban tabrakan speedboat menewaskan Dandim Kuala Kapuas