Begini penjelasan Gubernur Kalteng terkait rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda usai kecelakaan speedboat
Palangka Raya (ANTARA) - Pasca kecelakaan speedboat di Sungai Sebangau Kereng Bengkirai, Kota Palangka Raya, Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah belum bisa memastikan apakah kejadian itu akan memengaruhi rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda.
"Kami belum tahu apakah dari Kerajaan Belanda jadi atau tidaknya. Nanti kami akan berhubungan dengan pihak kerajaan dan juga Kementerian Luar Negeri," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Senin.
Sesuai agenda pemprov yang terjadwal pada Selasa (10/3), akan dilaksanakan rapat koordinasi wilayah pengamanan VVIP kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Kalteng di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur.
Baca juga: 27 korban kecelakaan speed boat di Sungai Sebangau berhasil ditemukan
Baca juga: Dandim Kapuas meninggal akibat laka speed boat, Delegasi Belanda minta dirujuk ke RS Siloam
Seperti yang direncanakan sebelumnya, Raja dan Ratu Belanda akan berkunjung ke sejumlah tempat di Palangka Raya pada 11-13 Maret, diantaranya Taman Nasional Sebangau, Nyaru Menteng, Taman PKK Betang Temanggung Tilung, serta Stadion Tuah Pahoe.
Namun saat pengecekan lokasi guna mengamankan tamu VVIP kunjungan Raja dan Ratu Belanda di Sungai Sebangau, terjadi musibah kecelakaan yang dialami oleh tim. Melalui upaya pencarian hingga malam hari, sebanyak 27 korban kecelakaan berhasil ditemukan dan dievakuasi.
Gubernur Sugianto turun langsung ke lapangan dan ikut melakukan pencarian para korban kecelakaan hingga evakuasi. Setelah semua ditemukan, Sugianto juga langsung menjenguk para korban yang dirawat di rumah sakit.
"Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat di Kalteng, saya menyampaikan duka cita yang mendalam untuk keluarga korban," katanya.
Baca juga: Petugas kapal wisata ikut mencari korban tabrakan speed boat di Sungai Sebangau
Baca juga: Gubernur Kalteng pantau upaya pencarian korban tabrakan speedboat di Sabangau
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, pihaknya belum ada menerima informasi terkait perubahan rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
"Belum ada yang namanya pengulangan susunan acara atau 'schedule'," katanya.
Lebih lanjut Hendra menjelaskan kronologis kecelakaan speedboat tersebut, ia menjabarkan pada saat kejadian ada di tikungan, tim yang terdiri dari dua kapal yang melakukan survei, yakni kapal tim utama dan pengiring saat belokan berpapasan dengan kapal tim lain yang membawa logistik.
Kapal pembawa logistik cukup besar untuk ukuran sungai kecil tersebut, sehingga pada akhirnya saat kecepatan cukup tinggi dan posisinya sama-sama di tengah akhirnya bertabrakan.
Baca juga: Polda fokus tangani korban tabrakan speedboat menewaskan Dandim Kuala Kapuas
Baca juga: Tertarik potensi hutannya, Raja dan Ratu Belanda kunjungi Kalteng Maret mendatang
"Kami belum tahu apakah dari Kerajaan Belanda jadi atau tidaknya. Nanti kami akan berhubungan dengan pihak kerajaan dan juga Kementerian Luar Negeri," kata Gubernur Kalteng Sugianto Sabran di Palangka Raya, Senin.
Sesuai agenda pemprov yang terjadwal pada Selasa (10/3), akan dilaksanakan rapat koordinasi wilayah pengamanan VVIP kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Kalteng di Aula Eka Hapakat Kantor Gubernur.
Baca juga: 27 korban kecelakaan speed boat di Sungai Sebangau berhasil ditemukan
Baca juga: Dandim Kapuas meninggal akibat laka speed boat, Delegasi Belanda minta dirujuk ke RS Siloam
Seperti yang direncanakan sebelumnya, Raja dan Ratu Belanda akan berkunjung ke sejumlah tempat di Palangka Raya pada 11-13 Maret, diantaranya Taman Nasional Sebangau, Nyaru Menteng, Taman PKK Betang Temanggung Tilung, serta Stadion Tuah Pahoe.
Namun saat pengecekan lokasi guna mengamankan tamu VVIP kunjungan Raja dan Ratu Belanda di Sungai Sebangau, terjadi musibah kecelakaan yang dialami oleh tim. Melalui upaya pencarian hingga malam hari, sebanyak 27 korban kecelakaan berhasil ditemukan dan dievakuasi.
Gubernur Sugianto turun langsung ke lapangan dan ikut melakukan pencarian para korban kecelakaan hingga evakuasi. Setelah semua ditemukan, Sugianto juga langsung menjenguk para korban yang dirawat di rumah sakit.
"Atas nama pemerintah dan seluruh masyarakat di Kalteng, saya menyampaikan duka cita yang mendalam untuk keluarga korban," katanya.
Baca juga: Petugas kapal wisata ikut mencari korban tabrakan speed boat di Sungai Sebangau
Baca juga: Gubernur Kalteng pantau upaya pencarian korban tabrakan speedboat di Sabangau
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Hendra Rochmawan mengatakan, pihaknya belum ada menerima informasi terkait perubahan rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda ke Palangka Raya, Kalimantan Tengah.
"Belum ada yang namanya pengulangan susunan acara atau 'schedule'," katanya.
Lebih lanjut Hendra menjelaskan kronologis kecelakaan speedboat tersebut, ia menjabarkan pada saat kejadian ada di tikungan, tim yang terdiri dari dua kapal yang melakukan survei, yakni kapal tim utama dan pengiring saat belokan berpapasan dengan kapal tim lain yang membawa logistik.
Kapal pembawa logistik cukup besar untuk ukuran sungai kecil tersebut, sehingga pada akhirnya saat kecepatan cukup tinggi dan posisinya sama-sama di tengah akhirnya bertabrakan.
Baca juga: Polda fokus tangani korban tabrakan speedboat menewaskan Dandim Kuala Kapuas
Baca juga: Tertarik potensi hutannya, Raja dan Ratu Belanda kunjungi Kalteng Maret mendatang