Sampit (ANTARA) - Komisi IV DPRD Kabupaten Kotawaringin Timur mendorong PT PLN meningkatkan kapasitas pelayanan kepada masyarakat karena saat ini masih banyak warga yang belum menikmati listrik dari perusahaan milik negara tersebut.
"Saat ini masih banyak kawasan yang belum dialiri listrik PLN. Tidak hanya di kawasan pelosok, di desa yang lokasinya tidak jauh dari pusat kota pun masih ada yang belum tersentuh jaringan listrik," kata anggota Komisi IV DPRD Kotawaringin Timur Pardamaen Gultom di Sampit, Selasa.
Gultom bersama tiga anggota Komisi IV lainnya yaitu Muhammad Kurniawan Anwar, Bima Santoso dan Nadie Enggon menyambangi kantor PT PLN Unit Layanan Pelanggan Sampit. Mereka bermaksud bertemu pimpinan kantor tersebut, namun gagal karena sedang berobat di Banjarmasin.
Gultom mengatakan, kedatangan mereka untuk meminta data terkait kondisi kelistrikan di Kotawaringin Timur. Pihaknya ingin mengetahui, berapa banyak desa yang belum dialiri listrik dari 185 desa/kelurahan yang ada saat ini.
Informasi itu dinilai penting sebagai bahan bagi Komisi IV memberi masukan dalam pengambilan kebijakan oleh pemerintah daerah terkait banyak hal yang ada kaitannya dengan kelistrikan.
Selama ini, Komisi IV belum ada mendapat informasi dari PLN terkait perkembangan kelistrikan di daerah ini. Untuk itulah empat legislator ini berinisiatif melakukan jemput bola menyambangi kantor PLN untuk meminta data, meski ternyata saat ini belum terwujud.
Baca juga: DPRD Kotim kecewa rekomendasi penyelesaian polemik lahan kuburan diabaikan
Menurut Gultom, hasil reses perorangan 40 anggota DPRD Kotawaringin Timur belum lama ini, banyak keluhan masyarakat terkait kebutuhan listrik desa. Masyarakat berharap PLN memprioritaskan desa mereka dalam peningkatan jaringan layanan listrik.
"Masih ada keluhan seperti di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang yang terdiri enam desa dan lima kelurahan, masih saja ada desa yang sebagian wilayahnya belum teraliri listrik PLN. Apalagi di daerah pemilihan 4 dan 5, juga masih banyak," tambah Gultom.
Bima Santoso menambahkan, pihaknya ingin mengetahui kondisi kelistrikan saat ini serta kendala yang dihadapi PLN. Harapannya, bisa dicarikan solusi bersama sehingga layanan listrik yang diharapkan masyarakat bisa terwujud.
"Kami hanya ingin tahu apa masalahnya, lalu solusi apa yang bisa kita lakukan. Intinya adalah untuk peningkatan pelayanan kepada masyarakat. Kita cari solusi bersama," demikian Bima.
Baca juga: Legislator Kotim ini minta THM ditutup cegah Covid-19
Baca juga: DPRD Kotim apresiasi pemkab cepat tanggap antisipasi Covid-19
Baca juga: DPRD Kotim menilai normalisasi sungai di Sampit mendesak dilakukan