Ratusan orang dikerahkan lakukan desinfeksi massal di Kotim
Sampit (ANTARA) - Ratusan orang dari berbagai instansi dikerahkan melakukan desinfeksi massal di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah untuk mencegah muncul dan berjangkitnya virus Corona jenis COVID-19.
"Meski Kotawaringin Timur masih termasuk daerah kategori hijau, namun desinfeksi massal ini dilakukan justru untuk mencegah agar COVID-19 tidak sampai muncul dan berjangkit di daerah ini. Penyemprotan desinfektan dilakukan secara serentak," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Kamis.
Lebih dari 200 personel gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dikerahkan menyemprotkan desinfektan di Kota Sampit. Kegiatan serupa juga dilakukan di beberapa kecamatan, khususnya yang berada di jalur lintas Trans Kalimantan.
Apel besar dilaksanakan di halaman Masjid Raya Wahyu Al Hadi dipimpin Sekretaris Daerah Halikinnor. Tim kemudian menyemprot desinfektan di masjid dan bangunan lain di kawasan Islamic Center tersebut. Mengenakan alat pelindung diri, Halikinnor juga ikut menyemprot desinfektan.
Selanjutnya tim menyebar menyemprot di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Kegiatan kali ini dioptimalkan dengan diperkuat tim dari masing-masing satuan organisasi perangkat daerah yang turut bergabung dengan membawa armada dan peralatan sendiri.
Cara seperti ini sebelumnya juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur saat mengatasi kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan. Setiap instansi mengirim tim berbekal mesin pompa dan tandon air untuk memadamkan kebakaran lahan maupun menyuplai air ke kawasan dilanda kekeringan.
Sementara itu usai penyemprotan di pagi hari, kegiatan dilanjutkan siang hari dengan dipusatkan di ikon Jelawat dipimpin Bupati Supian Hadi didampingi Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel dan Dandim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari.
Usai memberi arahan, Supian Hadi ikut menyemprot desinfektan di kawasan objek wisata ikon Jelawat. Seperti personel lainnya, dia juga menggunakan alat pelindung diri lengkap.
Sementara itu, tim lainnya menyisir kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya, Pasar Berdikari dan sekitarnya untuk disemprot dengan desinfektan. Tim juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah COVID-19, salah satunya dengan tidak ke luar rumah jika tidak perlu.
Organisasi kepemudaan dan lainnya yang ingin membantu kegiatan ini disarankan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Selanjutnya mereka diarahkan menyemprot desinfektan di lokasi-lokasi yang ditentukan sehingga lebih efektif.
"Saya meminta masyarakat untuk bersama-sama melindungi diri dan keluarga dari COVID-19. Jalankan pola hidup sehat dan jangan keluar rumah sehingga tidak tertular berbagai penyakit, termasuk COVID-19," demikian Supian Hadi.
Sementara itu, hingga Kamis siang masih terdapat 29 warga berstatus orang dalam pemantauan atau ODP di Kotawaringin Timur. RSUD dr Murjani Sampit merawat satu orang berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP yang merupakan rujukan dari Kabupaten Murung Raya.
Baca juga: RSUD Murjani Sampit rawat satu PDP rujukan dari Murung Raya
Baca juga: Mobil water cannon dikerahkan membantu desinfeksi massal di Sampit
Baca juga: Pembubaran kerumunan warga di Kotim masih dilakukan persuasif
"Meski Kotawaringin Timur masih termasuk daerah kategori hijau, namun desinfeksi massal ini dilakukan justru untuk mencegah agar COVID-19 tidak sampai muncul dan berjangkit di daerah ini. Penyemprotan desinfektan dilakukan secara serentak," kata Bupati H Supian Hadi di Sampit, Kamis.
Lebih dari 200 personel gabungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dikerahkan menyemprotkan desinfektan di Kota Sampit. Kegiatan serupa juga dilakukan di beberapa kecamatan, khususnya yang berada di jalur lintas Trans Kalimantan.
Apel besar dilaksanakan di halaman Masjid Raya Wahyu Al Hadi dipimpin Sekretaris Daerah Halikinnor. Tim kemudian menyemprot desinfektan di masjid dan bangunan lain di kawasan Islamic Center tersebut. Mengenakan alat pelindung diri, Halikinnor juga ikut menyemprot desinfektan.
Selanjutnya tim menyebar menyemprot di lokasi-lokasi yang telah ditentukan. Kegiatan kali ini dioptimalkan dengan diperkuat tim dari masing-masing satuan organisasi perangkat daerah yang turut bergabung dengan membawa armada dan peralatan sendiri.
Cara seperti ini sebelumnya juga dilakukan Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur saat mengatasi kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan. Setiap instansi mengirim tim berbekal mesin pompa dan tandon air untuk memadamkan kebakaran lahan maupun menyuplai air ke kawasan dilanda kekeringan.
Sementara itu usai penyemprotan di pagi hari, kegiatan dilanjutkan siang hari dengan dipusatkan di ikon Jelawat dipimpin Bupati Supian Hadi didampingi Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Mohammad Rommel dan Dandim 1015/Sampit Letkol CZI Akhmad Safari.
Usai memberi arahan, Supian Hadi ikut menyemprot desinfektan di kawasan objek wisata ikon Jelawat. Seperti personel lainnya, dia juga menggunakan alat pelindung diri lengkap.
Sementara itu, tim lainnya menyisir kawasan Pusat Perbelanjaan Mentaya, Pasar Berdikari dan sekitarnya untuk disemprot dengan desinfektan. Tim juga memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk mencegah COVID-19, salah satunya dengan tidak ke luar rumah jika tidak perlu.
Organisasi kepemudaan dan lainnya yang ingin membantu kegiatan ini disarankan berkoordinasi dengan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19. Selanjutnya mereka diarahkan menyemprot desinfektan di lokasi-lokasi yang ditentukan sehingga lebih efektif.
"Saya meminta masyarakat untuk bersama-sama melindungi diri dan keluarga dari COVID-19. Jalankan pola hidup sehat dan jangan keluar rumah sehingga tidak tertular berbagai penyakit, termasuk COVID-19," demikian Supian Hadi.
Sementara itu, hingga Kamis siang masih terdapat 29 warga berstatus orang dalam pemantauan atau ODP di Kotawaringin Timur. RSUD dr Murjani Sampit merawat satu orang berstatus pasien dalam pengawasan atau PDP yang merupakan rujukan dari Kabupaten Murung Raya.
Baca juga: RSUD Murjani Sampit rawat satu PDP rujukan dari Murung Raya
Baca juga: Mobil water cannon dikerahkan membantu desinfeksi massal di Sampit
Baca juga: Pembubaran kerumunan warga di Kotim masih dilakukan persuasif