Sampit (ANTARA) - Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah kini menjadi daerah kategori 'zona kuning' pandemi virus Corona jenis COVID-19 setelah seorang warganya yang merupakan korban kecelakaan lalu lintas, ditetapkan menjadi pasien dalam pengawasan (PDP).
"Kami juga baru mendapat kabar dari provinsi bahwa orang itu ditetapkan menjadi PDP karena saat dirujuk dari Sampit ke Palangka Raya itu statusnya rujukan korban kecelakaan lalu lintas," kata Kepala Dinas Kesehatan Kotawaringin Timur dr Faisal Novendra Cahyanto di Sampit, Rabu.
Faisal menjelaskan, warga yang ditetapkan menjadi PDP itu merupakan laki-laki berusia 15 tahun. Dia dilarikan ke RSUD dr Murjani Sampit karena mengalami kecelakaan lalu lintas dan sempat dirawat.
Cedera serius yang dialaminya membuat pihak rumah sakit merujuk remaja ini ke RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya. Saat itu pasien diduga tidak menunjukkan gejala lain, selain cedera akibat kecelakaan lalu lintas tersebut.
Namun setelah tiba di RSUD dr Doris Sylvanus Palangka Raya, pasien tersebut menunjukkan gejala lain dan mengarah pada COVID-19 sehingga ditetapkan menjadi PDP dan dirawat di ruang isolasi.
"Hasil laboratorium awal dan rontgen di RS dr Doris Sylvanus yang secara prosedur, pasien ditetapkan menjadi pasien dalam pengawasan atau PDP. Mudah-mudahan saja nanti hasilnya negatif," kata Faisal.
Baca juga: DPRD Kotim pastikan dukung anggaran penanganan COVID-19
Kabar ini cukup mengejutkan karena warga tersebut tidak termasuk dalam 33 warga Kotawaringin Timur yang saat ini berstatus orang dalam pantauan (ODP). Gugus Tugas Percepatan dan Penanganan COVID-19 pun menyikapi kondisi ini secara intensif.
Tim Dinas Kesehatan bersama Puskesmas sedang melakukan penelusuran untuk mendapatkan riwayat kontak dan perjalanan PDP tersebut atau orang dekatnya. Tim juga melacak orang dekatnya terkait riwayat perjalanan PDP tersebut.
Sementara itu terkait satu orang PDP dari Kabupaten Murung Raya yang dirawat di ruang isolasi RSUD dr Murjani Sampit, Faisal menyebutkan bahwa pihak rumah sakit menyimpulkan bahwa pasien tersebut negatif atau tidak terjangkit COVID-19.
"Kesimpulan hasil perawatan dan pemeriksaan tim medis RSUD dr Murjani Sampit, pasien tersebut negatif COVID-19 sehingga tidak lagi dirawat di ruang isolasi. Kalau kondisinya sudah stabil, pasien tentu akan diizinkan pulang," demikian Faisal.
Faisal mengimbau masyarakat tetap tenang, seraya terus mewaspadai muncul dan berjangkitnya COVID-19. Masyarakat diimbau melindungi diri dan keluarga dengan menjalankan perilaku hidup sehat, sering mencuci tangan, tidak ke luar rumah, menjaga jarak, menghindari kontak fisik dan selalu berdoa.
Baca juga: Warga Sampit antusias sambut pembagian 2.000 masker gratis PDIP
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan bantuan korban terdampak COVID-19 harus tepat sasaran
Berita Terkait
Disdik apresiasi SMPN 1 Sampit galakkan gerakan sekolah sehat
Sabtu, 16 November 2024 13:25 Wib
Ini 10 program unggulan Halikinnor-Irawati di periode kedua
Sabtu, 16 November 2024 5:49 Wib
PT MAS sosialisasi pencegahan karhutla dan beri hadiah desa bebas api
Jumat, 15 November 2024 21:15 Wib
Belum genap dua bulan menjabat, nama Pjs Bupati Kotim dicatut
Jumat, 15 November 2024 15:12 Wib
Halikinnor-Irawati siapkan program konkret untuk lanjutkan kemajuan daerah
Jumat, 15 November 2024 6:53 Wib
Fraksi PKB Kotim tekankan pentingnya peningkatan iklim investasi
Jumat, 15 November 2024 6:41 Wib
Bulog Sampit pastikan stok beras di Kotim aman jelang pergantian tahun
Kamis, 14 November 2024 18:06 Wib
DPRD Kotim telusuri dugaan oknum pegawai sewakan lapak Pasar Parenggean
Kamis, 14 November 2024 14:37 Wib