Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah menyediakan layanan 'hotline service', yakni layanan aduan bantuan sosial tunai yang nantinya segera disalurkan ke masyarakat saat pandemi COVID-19.
"Layanan ini sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam transparansi ke publik," kata Pelaksana Tugas Dinas Sosial Kalteng Suhaemi melalui Sekretaris Dinas Sosial Budi Santoso di Palangka Raya, Sabtu.
Ia menjelaskan, masyarakat yang ingin melaporkan mengenai bantuan tunai tersebut bisa menghubungi melalui email atau nomor ponsel yang telah disediakan, apabila terjadi permasalahan di lapangan.
Bansos tunai atau bantuan langsung tunai ini dilaksanakan selama tiga bulan. Perbulannya per kepala keluarga (KK) akan mendapatkan Rp600 ribu.
"Adapun jumlah penerima bansos tunai se-Kalimantan Tengah berjumlah 100.006 KK. Sedangkan sumber anggaran dari Kementerian Sosial Republik Indonesia nantinya akan disalurkan melalui PT Pos Indonesia," ungkapnya.
Kemudian ia menambahkan, bansos tunai diberikan sebagai upaya menekan dampak sosial akibat pandemi COVID-19 yang ada di provinsi berjuluk Bumi Tambun Bungai-Bumi Pancasila.
Adapun hotline service layanan aduan bansos tunai untuk Kalteng, yakni dinsosprovkaltengbansoscovid@gmail.com, serta kemudian untuk nomor whatsaap 081318149169.
"Semoga yang sudah kami lakukan ini bermanfaat bagi masyarakat. Kemudian bansos tunai yang diberikan juga bisa membantu masyarakat dalam kondisi sulit akibat pandemi COVID-19 selama ini," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang beredar, bansos tunai itu akan diluncurkan di kantor PT Pos Indonesia di wilayah setempat, pada 27 April 2020 mendatang.
Masyarakat yang nantinya menerima bansos tunai tersebut, sesuai data yang sudah diperoleh pemerintah pusat melalui Dinsos Kalteng dan Dinsos kabupaten/kota yang ada di daerah itu.
Dinsos Kalteng sediakan 'hotline service' aduan bansos tunai
Sekretaris Dinas Sosial Provinsi Kalimantan Tengah Budi Santoso (kanan), menyerahkan bantuan sembako kepada warga yang tinggal di sebuah tenda di Jalan Mahir Mahar lingkar luar Kota Palangka Raya beberapa waktu lalu. (ANTARA/Adi Wibowo)
