Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pertanian setempat telah menyediakan 237 ribu ton benih padi jenis inpari 30, sebagai upaya memperkuat pangan ditengah pandemi virus corona atau COVID-19.
Bibit padi ratusan ribu ton tersebut nantinya akan ditanam pada masa tanam bulan April-September (Asep) di lahan seluas 7.000 hektar milik masyarakat yang tersebar di seluruh wilayah ini, kata Kepala Dinas Pertanian Bartim Riza Rahmadi di Tamiang Layang, Minggu.
"Selain untuk ditanami, 237 ribu ton itu juga sebagian untuk konsumsi masyarakat. Jadi, tidak semua ditanami," tambahnya.
Dikatakan, padi jenis inpari 30 merupakan jenis yang pada umumnya sebagai bahan pangan dan dikonsumsi masyarakat Kalteng. Padi jenis inpari ini akan dioptimalkan di tanam pada masa tanam Asep dengan luasan sekitar 7.000 hektare.
Untuk meningkatkan produksi padi masa tanam Asep, Distan Bartim telah memberi intruksi pengawalan kepada Balai Penyuluhan Pertanian, dan para penyuluh pertanian. Di mana tiap kelompok tani diminta memberikan informasi jika menemukan kendala seperti terserang hama maupun ancaman lainnya yang menekan produksi padi.
"Jadi kami memang betul-betul mendampingi kelompok tani yang menerima bibit padi ini, agar hasil panennya berlimpah," kata Riza.
Baca juga: Kades di Bartim diminta sediakan ruang isolasi
Dari data luasan panen padi sawah dan ladang masa tanam Oktober Maret (Okmar) 2020 yang sedang diperhitungan saat ini sebanyak 10.623 hektare. Kecamatan Benua Lima seluas 720 hektare, Kecamatan Dusun Timur 620 hektare, Kecamatan Paju Epat 547 hekatre, Kecamatan Awang 887 hekatare, Kecamatan Patangkep Tutui 817 hektare, Kecamatan Dusun Tengah 3.245 hektare, Kecamatan Raren Batuah 446 hektare, Kecamatan Paku 1.323 hektare, Kecamatan Karusen Janang 385 hektare dan Kecamatan Pematang Karau 1.603 hektare.
Panen padi masa tanam Okmar mulai bulan Maret hingga Juni 2020. Luasa panen pada Maret dengan luasa 1.358 hektare, April seluas 4.838 hektare , Mei seluas 3.632 hektar dan Juni 797 hektare. Untuk memaksimalkan produksi gabah kering panen, Dinas Pertanian Bartim mendata pabrik beras atau Rice Milling Unit (RMU) pada tiap wilayah Balai Penyuluhan Pertanian pada 10 kecamatan di Bartim.
"Dalam memaksimalkan hasil peternakan, penyuluh juga ditugasi mendampingi peternak ayam petelor hingga produksi. Langkah ini sebagai upaya memaksimalkan pembangunan di bidang pertanian secara umum dalam menghadapi COVID-19," demikian Riza.
Baca juga: PKPI Bartim berikan bantuan kepada warga di zona merah COVID-19
Baca juga: Legislator Bartim ini sisihkan gaji untuk membantu warga terdampak COVID-19
Baca juga: Bupati dan MUI imbau warga Bartim tidak mudik saat lebaran
Berita Terkait
Kesinambungan pembangunan jadi rekomendasi Konferensi Cendekiawan dan akademisi Katolik Kalteng
Sabtu, 16 November 2024 21:54 Wib
Gubernur Kalteng ajak Pemuda Katolik jadi pelopor masyarakat adil dan bermartabat
Sabtu, 16 November 2024 14:55 Wib
Disdik Fun Run 5K wujudkan generasi muda sehat di Kalimantan Tengah
Sabtu, 16 November 2024 13:31 Wib
Dinsos Kotim hentikan penyaluran bansos sampai Pilkada selesai
Jumat, 15 November 2024 17:39 Wib
KPU Kalteng tetapkan 22 TPS khusus pada Pilkada 2024
Jumat, 15 November 2024 17:35 Wib
Tandak Intan Kaharingan ajang pembangunan mental spiritual di Kotim
Jumat, 15 November 2024 17:29 Wib
Menteri Hukum lantik 11 pimpinan baru dukung Asta Cita
Jumat, 15 November 2024 17:22 Wib
Ketua tim: Memilih Willy-Habib ikut berpartisipasi wujudkan perubahan di Kalteng
Jumat, 15 November 2024 17:08 Wib