Malaysia masuki fase pemulihan dalam penanganan COVID-19
Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementrian Kesehatan Malaysia (KKM) menyatakan pasien aktif harian COVID-19 menunjukkan tren menurun dan kadang kala mendatar pada fase ketiga Perintah Kawalan Pergerakan (PKP) sehingga Malaysia memasuki fase pemulihan.
"Menjelang pelaksanaan PKP fase ke empat yang bakal berlangsung Rabu, 29 April 2020 terdapat peningkatan kasus-kasus yang pulih dari COVID-19 ini menjadikan jumlah kasus aktif (kasus masih dirawat) semakin menurun," ujar Dirjen Kesehatan KKM Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Selasa.
Dia mengatakan fasa ketiga PKP 15 April hingga 28 April berhasil meratakan lengkung (flattening of the curve).
"Kasus pasien aktif semakin menurun misalnya jumlah kasus aktif pada Selasa ini adalah 1.719 lebih rendah dibanding kasus aktif tertinggi yaitu 2.596 pada 5 April 2020," katanya.
Dia mengatakan pencapaian ini adalah hasil dari tindakan proaktif dan agresif pemerintah dalam aktivitas-aktivitas pembendungan penularan COVID-19 sepanjang tempo sebelum dan semasa PKP ini.
"Ini dapat memastikan fasilitas KKM dapat menampung jumlah pasien COVID-19 di Malaysia termasuk kapasitas ICU dan kapasitas penggunaan mesin bantuan pernafasan (ventilator) di rumah sakit," katanya.
Dia mengatakan PKP membantu mengurangkan interaksi di antara anggota masyarakat dan mengurangi keterjangkitan COVID-19.
"Selain aktivitas pendeteksian kasus secara aktif (active case detection), KKM dengan pelbagai lembaga telah menggunakan pendekatan tertumpu (targeted approach) bagi kelompok yang berisiko tinggi," katanya.
Pendekatan tertumpu tersebut, ujar dia, termasuk tindakan pendeteksian, penyaringan, ujian, isolasi dan perawatan bagi individu di dalam kawasan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD), pendeteksian peserta-peserta pertemuan di Seri Petaling dan lain-lain pertemuan besar-besaran, pendeteksian sekolah serta madrasah tahfiz dan sebagainya.
"Menjelang pelaksanaan PKP fase ke empat yang bakal berlangsung Rabu, 29 April 2020 terdapat peningkatan kasus-kasus yang pulih dari COVID-19 ini menjadikan jumlah kasus aktif (kasus masih dirawat) semakin menurun," ujar Dirjen Kesehatan KKM Dr Noor Hisham Abdullah di Putrajaya, Selasa.
Dia mengatakan fasa ketiga PKP 15 April hingga 28 April berhasil meratakan lengkung (flattening of the curve).
"Kasus pasien aktif semakin menurun misalnya jumlah kasus aktif pada Selasa ini adalah 1.719 lebih rendah dibanding kasus aktif tertinggi yaitu 2.596 pada 5 April 2020," katanya.
Dia mengatakan pencapaian ini adalah hasil dari tindakan proaktif dan agresif pemerintah dalam aktivitas-aktivitas pembendungan penularan COVID-19 sepanjang tempo sebelum dan semasa PKP ini.
"Ini dapat memastikan fasilitas KKM dapat menampung jumlah pasien COVID-19 di Malaysia termasuk kapasitas ICU dan kapasitas penggunaan mesin bantuan pernafasan (ventilator) di rumah sakit," katanya.
Dia mengatakan PKP membantu mengurangkan interaksi di antara anggota masyarakat dan mengurangi keterjangkitan COVID-19.
"Selain aktivitas pendeteksian kasus secara aktif (active case detection), KKM dengan pelbagai lembaga telah menggunakan pendekatan tertumpu (targeted approach) bagi kelompok yang berisiko tinggi," katanya.
Pendekatan tertumpu tersebut, ujar dia, termasuk tindakan pendeteksian, penyaringan, ujian, isolasi dan perawatan bagi individu di dalam kawasan Perintah Kawalan Pergerakan Diperketatkan (PKPD), pendeteksian peserta-peserta pertemuan di Seri Petaling dan lain-lain pertemuan besar-besaran, pendeteksian sekolah serta madrasah tahfiz dan sebagainya.