Direktur RSUD dr Murjani Sampit berganti di tengah pandemi COVID-19
Sampit (ANTARA) - Saat pandemi COVID-19 masih melanda Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah dan pemerintah daerah sedang fokus menangani penularan virus mematikan itu, pucuk pimpinan RSUD dr Murjani Sampit berganti.
"Pergantian direktur ini karena Pak dr Denny memohon kepada saya bahwa beliau ingin berhenti menjadi direktur. Saya secara pribadi masih berharap dr Denny tetap menjabat tapi karena alasan kesehatan beliau sehingga saya menyetujui," kata Supian Hadi di Sampit, Kamis.
Supian memimpin serah terima jabatan Direktur RSUD dr Murjani Sampit dari dr Denny Muda Perdana kepada dr Febby Yudha Herlambang. Yudha yang saat ini menjabat Wakil Direktur Bidang Pelayanan, dipercaya menjabat Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit.
Supian menilai banyak kemajuan yang dicapai RSUD dr Murjani Sampit selama dipimpin Denny. Dia berharap hal-hal positif tersebut bisa dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Yudha selaku penggantinya.
Diakui Supian, amanah ini merupakan beban berat bagi Yudha, apalagi di tengah vitalnya fungsi rumah sakit dalam penanganan pandemi COVID-19 ini. Namun dia yakin Yudha mampu karena penunjukannya juga sudah melalui berbagai pertimbangan.
Dipilihnya Yudha sebagai Pelaksana Tugas Direktur, kata Supian, mungkin saja tidak sesuai harapan sebagian pegawai di rumah sakit. Masalah internal ini menjadi ujian kemampuan bagi Yudha untuk bisa memberi rasa nyaman semua pihak.
Supian Hadi mengungkapkan dirinya pernah menerima surat kaleng yang diyakininya dikirim oleh orang dari internal rumah sakit tersebut. Isinya berupa pendapat tentang kinerja pimpinan di rumah sakit itu.
Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Yudha untuk merangkul semua pihak. Supian mengingatkan, masalah internal jangan sampai mengorbankan pelayanan kepada masyarakat. Dia tidak ingin pelayanan sampai terganggu.
"Intinya masalah kecemburuan. Solusinya keterbukaan. Kalau mau nanti setelah COVID-19 berakhir, kita buka semua berapa masukan dan berapa insentif. Apakah benar dokter ini lebih mengutamakan praktik dan sebagainya. Kita bahas bersama," tegas Supian.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kotim terus bertambah
Sementara itu Denny mengakui dirinya memang mengajukan pengunduran diri dari jabatan direktur. Selanjutnya, dia tetap mengabdi dan selalu siap mendukung kemajuan pelayanan di rumah sakit tersebut.
"Saya menyadari bahwa saya tidak bisa maksimal menjalankan tugas sebagai direktur karena kondisi kesehatan saya, serta waktu saya terbagi sebagai dokter spesialis yang harus tetap melayani masyarakat," kata Denny.
Yudha mengaku siap menjalankan amanah ini. Selama ini dia memang sering mewakili pihak rumah sakit untuk berbagai urusan ketika direktur sedang berhalangan.
"Untuk saat ini fokus kami adalah penanganan COVID-19, tanpa mengabaikan pelayanan pasien lainnya. Kami akan bekerja optimal dalam melayani masyarakat," demikian Yudha.
Baca juga: Pemkab Kotim berharap semakin banyak pasien positif COVID-19 sembuh
Baca juga: Legislator imbau masyarakat Kotim patuhi larangan mudik
"Pergantian direktur ini karena Pak dr Denny memohon kepada saya bahwa beliau ingin berhenti menjadi direktur. Saya secara pribadi masih berharap dr Denny tetap menjabat tapi karena alasan kesehatan beliau sehingga saya menyetujui," kata Supian Hadi di Sampit, Kamis.
Supian memimpin serah terima jabatan Direktur RSUD dr Murjani Sampit dari dr Denny Muda Perdana kepada dr Febby Yudha Herlambang. Yudha yang saat ini menjabat Wakil Direktur Bidang Pelayanan, dipercaya menjabat Pelaksana Tugas Direktur RSUD dr Murjani Sampit.
Supian menilai banyak kemajuan yang dicapai RSUD dr Murjani Sampit selama dipimpin Denny. Dia berharap hal-hal positif tersebut bisa dilanjutkan dan ditingkatkan oleh Yudha selaku penggantinya.
Diakui Supian, amanah ini merupakan beban berat bagi Yudha, apalagi di tengah vitalnya fungsi rumah sakit dalam penanganan pandemi COVID-19 ini. Namun dia yakin Yudha mampu karena penunjukannya juga sudah melalui berbagai pertimbangan.
Dipilihnya Yudha sebagai Pelaksana Tugas Direktur, kata Supian, mungkin saja tidak sesuai harapan sebagian pegawai di rumah sakit. Masalah internal ini menjadi ujian kemampuan bagi Yudha untuk bisa memberi rasa nyaman semua pihak.
Supian Hadi mengungkapkan dirinya pernah menerima surat kaleng yang diyakininya dikirim oleh orang dari internal rumah sakit tersebut. Isinya berupa pendapat tentang kinerja pimpinan di rumah sakit itu.
Ini menjadi pekerjaan rumah bagi Yudha untuk merangkul semua pihak. Supian mengingatkan, masalah internal jangan sampai mengorbankan pelayanan kepada masyarakat. Dia tidak ingin pelayanan sampai terganggu.
"Intinya masalah kecemburuan. Solusinya keterbukaan. Kalau mau nanti setelah COVID-19 berakhir, kita buka semua berapa masukan dan berapa insentif. Apakah benar dokter ini lebih mengutamakan praktik dan sebagainya. Kita bahas bersama," tegas Supian.
Baca juga: Pasien positif COVID-19 di Kotim terus bertambah
Sementara itu Denny mengakui dirinya memang mengajukan pengunduran diri dari jabatan direktur. Selanjutnya, dia tetap mengabdi dan selalu siap mendukung kemajuan pelayanan di rumah sakit tersebut.
"Saya menyadari bahwa saya tidak bisa maksimal menjalankan tugas sebagai direktur karena kondisi kesehatan saya, serta waktu saya terbagi sebagai dokter spesialis yang harus tetap melayani masyarakat," kata Denny.
Yudha mengaku siap menjalankan amanah ini. Selama ini dia memang sering mewakili pihak rumah sakit untuk berbagai urusan ketika direktur sedang berhalangan.
"Untuk saat ini fokus kami adalah penanganan COVID-19, tanpa mengabaikan pelayanan pasien lainnya. Kami akan bekerja optimal dalam melayani masyarakat," demikian Yudha.
Baca juga: Pemkab Kotim berharap semakin banyak pasien positif COVID-19 sembuh
Baca juga: Legislator imbau masyarakat Kotim patuhi larangan mudik