Disdagperin Kalteng masih kaji sistem pelaksanaan pasar murah

id Disdagperin kalteng, dinas perdagangan, kalteng, kalimantan tengah, pasar murah, beras, gula, pandemi, covid 19, virus corona, subsidi

Disdagperin Kalteng masih kaji sistem pelaksanaan pasar murah

FOTO ARSIP - Pasar murah Idul Fitri 2019 yang digelar Disdagperin Kalteng di Palangka Raya. (ANTARA/Muhammad Arif Hidayat)

Palangka Raya (ANTARA) - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Provinsi Kalimantan Tengah masih mengkaji, sistem yang akan diterapkan pada pelaksanaan pasar murah menjelang hari besar keagamaan mendatang.

"Sistemnya masih kami kaji guna mencegah terjadinya kerumunan di masa pandemi, sembari terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait, mulai dari lurah hingga Ketua RT," kata Kepala Disdagperin Kalteng Aster Bonawaty melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri Jenta di Palangka Raya, Kamis.

Ia menjelaskan, saat ini SK Gubernur sudah ada untuk pelaksanaan pasar murah jelang hari besar keagamaan tersebut. Namun pihaknya sedang mengajukan anggaran ke Badan Keuangan dan Aset Daerah setempat. Apabila tahapan tersebut sudah selesai, maka pasar murah akan segera dilaksanakan.

Rencananya lokasi pasar murah yang akan pihaknya gelar sama seperti biasanya, yakni di wilayah Palangka Raya dengan mengambil titik yang mayoritas warganya merayakan hari raya. Sedangkan kabupaten akan dilaksanakan oleh dinas yang ada di wilayah setempat.

"Sistem pelaksanaannya benar-benar kami kaji, sebab kita ketahui bersama pasar murah ada mendapatkan subsidi harga. Sehingga berpotensi didatangi banyak masyarakat seperti yang sudah-sudah," ungkapnya.

Terkait jumlah dan isi paket yang akan dijual dalam pasar murah mendatang, pihaknya juga belum mengetahuinya. Sebab akan disesuaikan dengan anggaran yang tersedia, serta harga barang di pasaran.

Untuk isi paketnya, kemungkinan besar terdiri dari beras, gula dan beberapa komoditas lainnya. Pemilihan paket juga disesuaikan kebutuhan masyarakat saat ini, pada masa pandemi COVID-19 yang masih berlangsung.

"Sempat kami pertimbangkan memasukkan bawang merah, namun karena berpotensi mudah rusak, keliatannya akan sulit jika itu dijadikan bagian dari paket," jelasnya.

Pihaknya berupaya agar realisasi pasar murah jelang hari besar keagamaan tersebut, bisa dilaksanakan sebelum hari raya mendatang. Hingga pada akhirnya, tujuan utama yakni meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhannya jelang hari raya bisa direalisasikan.