Nanga Bulik (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah Tengah telah menerima hasil uji sampel swab terhadap 20 warga kabupaten setempat, Minggu (10/5), hasilnya uji swab terhadap 20 orang tersebut dinyatakan negatif COVID-19.
Hasil swab terhadap 20 warga Kabupaten Lamandau tersebut diantaranya adalah satu orang warga Nanga Bulik yang sebelumnya berstatus Pasien Dalam Pengawasan (PDP), kata Bupati Lamandau Hendra Lesmana di Nanga Bulik, Senin.
"Setelah kita tunggu lama akhirnya hasil swab terhadap 20 warga Lamandau telah keluar dan hasilnya dinyatakan negatif, termasuk satu orang dengan status PDP," terangnya.
Ia menjelaskan, selain satu warga yang berstatus PDP tersebut, ada juga 13 anggota keluarga dari warga Desa Wonorejo dari klaster Gowa yang baru dinyatakan sembuh pada Sabtu (9/5) lalu.
Dua warga yang merupakan santri Lamandau dari klaster Temboro serta empat lainnya adalah anggota keluarga dari seorang warga yang berstatus PDP Covid-19.
"Hasil uji sampel swab mereka telah dikeluarkan hasilnya setelah dilakukan pemeriksaan di laboratorium Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKL-PP) Banjarbaru, Kalimantan Selatan," ujarnya.
Kendati demikian pemerintah daerah saat ini masih menunggu hasil swab satu orang yang merupakan warga Lamandau dari klaster Temboro yang pengujian sampel swabnya dilakukan pemeriksaan di Balai Besar Laboratorium Kesehatan (BBLK) Surabaya, Jawa Timur.
Hendra Lesmana yang juga merupakan ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi Covid-19 Kabupaten Lamandau itu menyampaikan dengan negatifnya hasil swab terhadap 20 warga Lamandau tersebut, maka atas hasil tersebut sebanyak 20 orang yang menjalani isolasi di pusat karantina terpadu di mess desa dipastikan sudah diperbolehkan pulang, kecuali keluarga positif dan satu keluarga dari Bukit Jaya, klaster Temboro.
"Puluhan warga yang menjalani proses karantina di mess desa tersebut terdiri dari berbagai status, mulai dari warga berstatus ODP yang menunggu hasil swabnya, OTG, dan PDP. Warga yang menjalani karantina dengan lama waktu karantina yang bervariatif," ujarnya.
Selaku kepala daerah dan Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Pandemi COVID-19, Hendra Lesmana mengapresiasi segala pengorbanan yang diberikan oleh semua pihak, dan juga kepada warga yang telah disiplin menjalani proses karantina di mess desa.
"Tentu dalam proses karantina masih ada kekurangan pelayanan yang diberikan kepada mereka, dan selalu kepala daerah, saya mengucapkan terima kasih dan meminta maaf atas kekurangan pelayanan yang diberikan," demikian Hendra Lesmana.
Baca juga: Desa harus transparan melakukan pendataan penerima bantuan warga terdampak COVID-19
Baca juga: Satu pasien positif COVID-19 asal Lamandau paling cepat sembuh