Pemkab Kotim salurkan bantuan untuk 8.980 warga terdampak banjir
Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah menyalurkan bantuan untuk 8.980 jiwa warga terdampak banjir yang melanda enam kecamatan di kawasan hulu.
"Saat ini ada dua bencana yang kita hadapi yaitu wabah COVID-19 dan kini juga terjadi banjir. Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat kita yang terdampak bencana, khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Sekretaris Daerah yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Enam kecamatan yang dilanda banjir dan menerima bantuan tersebut adalah Mentaya Hulu, Parenggean, Cempaga Hulu, Tualan Hulu, Kota Besi dan Cempaga. Penyerahan bantuan dilaksanakan di kantor BPBD Kotawaringin Timur oleh Halikinnor didampingi Kepala Pelaksana BPBD HM Yusuf dan Kepala Dinas Sosial Rusmiati kepada enam camat penerima bantuan.
Berdasarkan data yang diterima BPBD dari laporan pihak kecamatan, terdapat 2.739 kepala keluarga dengan 8.980 jiwa yang terdampak banjir. Bantuan yang diberikan terdiri dari dua jenis yaitu beras dan paket sembako.
Bantuan beras berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) untuk korban banjir yang disalurkan melalui Dinas Sosial dengan penerima bantuan dihitung berdasarkan jumlah jiwa, yakni sebanyak 50.136,8 kg atau sekitar 50,2 ton untuk 8.980 jiwa.
Sementara itu bantuan paket sembako dari Posko Tanggap Darurat, dihitung sesuai jumlah kepala keluarga yakni 2.739 paket sembako. Setiap paket terdiri dari mi instan, ikan kaleng, gula, kopi, teh, susu, kecap manis dan asin, sambal dan minyak goreng.
"Bantuan ini diserahkan kepada camat, selanjutnya camat berkoordinasi dengan kepala desa untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir. Saya ingatkan bantuan ini harus sampai kepada penerima yang berhak, sesuai yang telah didata. Kepala desa juga harus bijak dalam menyikapi kondisi di lapangan," harap Halikinnor.
Baca juga: Anggota DPRD Kotim kompak ajak masyarakat dukung pencegahan COVID-19
Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf mengatakan, awalnya ada sembilan kecamatan, namun saat pendataan akhir hanya enam kecamatan yang menyerahkan usulan bantuan untuk warga, sedangkan banjir di tiga kecamatan lainnya sudah surut.
"Kami mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap ancaman banjir dan bencana lainnya. Camat dan kepala desa diminta terus memantau kondisi di wilayah masing-masing dan segera melaporkan jika terjadi banjir," kata Yusuf.
Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Rusmiati mengatakan, penyaluran bantuan ini tetap berpegang pada peraturan Kementerian Sosial. Kepala desa diminta menyalurkan bantuan kepada warga yang sudah didata sebagai calon penerima.
"Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat kita yang terdampak bencana. Masyarakat diimbau menggunakan bantuan tersebut dengan baik untuk kebutuhan sehari-hari," demikian Rusmiati.
Baca juga: Legislator ini ramai-ramai bawa bantuan untuk warga pelosok Kotim
Baca juga: Pemeriksaan penumpang pesawat diperketat cegah penularan COVID-19 ke Kotim
"Saat ini ada dua bencana yang kita hadapi yaitu wabah COVID-19 dan kini juga terjadi banjir. Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat kita yang terdampak bencana, khususnya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari," kata Sekretaris Daerah yang juga Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotawaringin Timur Halikinnor di Sampit, Kamis.
Enam kecamatan yang dilanda banjir dan menerima bantuan tersebut adalah Mentaya Hulu, Parenggean, Cempaga Hulu, Tualan Hulu, Kota Besi dan Cempaga. Penyerahan bantuan dilaksanakan di kantor BPBD Kotawaringin Timur oleh Halikinnor didampingi Kepala Pelaksana BPBD HM Yusuf dan Kepala Dinas Sosial Rusmiati kepada enam camat penerima bantuan.
Berdasarkan data yang diterima BPBD dari laporan pihak kecamatan, terdapat 2.739 kepala keluarga dengan 8.980 jiwa yang terdampak banjir. Bantuan yang diberikan terdiri dari dua jenis yaitu beras dan paket sembako.
Bantuan beras berasal dari cadangan beras pemerintah (CBP) untuk korban banjir yang disalurkan melalui Dinas Sosial dengan penerima bantuan dihitung berdasarkan jumlah jiwa, yakni sebanyak 50.136,8 kg atau sekitar 50,2 ton untuk 8.980 jiwa.
Sementara itu bantuan paket sembako dari Posko Tanggap Darurat, dihitung sesuai jumlah kepala keluarga yakni 2.739 paket sembako. Setiap paket terdiri dari mi instan, ikan kaleng, gula, kopi, teh, susu, kecap manis dan asin, sambal dan minyak goreng.
"Bantuan ini diserahkan kepada camat, selanjutnya camat berkoordinasi dengan kepala desa untuk menyalurkan bantuan kepada korban banjir. Saya ingatkan bantuan ini harus sampai kepada penerima yang berhak, sesuai yang telah didata. Kepala desa juga harus bijak dalam menyikapi kondisi di lapangan," harap Halikinnor.
Baca juga: Anggota DPRD Kotim kompak ajak masyarakat dukung pencegahan COVID-19
Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur H Muhammad Yusuf mengatakan, awalnya ada sembilan kecamatan, namun saat pendataan akhir hanya enam kecamatan yang menyerahkan usulan bantuan untuk warga, sedangkan banjir di tiga kecamatan lainnya sudah surut.
"Kami mengimbau masyarakat selalu waspada terhadap ancaman banjir dan bencana lainnya. Camat dan kepala desa diminta terus memantau kondisi di wilayah masing-masing dan segera melaporkan jika terjadi banjir," kata Yusuf.
Kepala Dinas Sosial Kotawaringin Timur Rusmiati mengatakan, penyaluran bantuan ini tetap berpegang pada peraturan Kementerian Sosial. Kepala desa diminta menyalurkan bantuan kepada warga yang sudah didata sebagai calon penerima.
"Bantuan ini diharapkan bisa meringankan beban masyarakat kita yang terdampak bencana. Masyarakat diimbau menggunakan bantuan tersebut dengan baik untuk kebutuhan sehari-hari," demikian Rusmiati.
Baca juga: Legislator ini ramai-ramai bawa bantuan untuk warga pelosok Kotim
Baca juga: Pemeriksaan penumpang pesawat diperketat cegah penularan COVID-19 ke Kotim