Jakarta (ANTARA) - Tanaman herbal saat ini diklaim berpotensi meningkatkan sistem kekebalan tubuh yang pada gilirannya membantu menghambat seseorang terinfeksi virus seperti corona jenis baru atau SARS CoV-2 dan jamur Cordyceps salah satunya.
Guru Besar Fakultas MIPA dan Pakar Biomolekuler Universitas Brawijaya, Prof. Widodo mengatakan jamur ini memiliki struktur yang bisa menghambat replikasi virus corona secara langsung, bisa bersifat antivirus.
"Sudah lama dipakai masyarakat khususnya di Tibet, Tiongkok, Korea karena keunggulannya memiliki beberapa senyawa aktif yang bekerja sistemik, ada yang antiviral berdasarkan studi metadata, strukturnya memiliki kesamaan dengan senyawa antivirus," ujar dia dalam diskusi tentang kekuatan bahan alami untuk memperkuat imunitas tubuh via daring, Rabu.
Baca juga: Obat malaria gagal buktikan mampu obati virus corona
Dengan kata lain, kesamaan struktur ini bisa berpotensi menghambat replikasi virus secara langsung, salah satunya penyebab COVID-19.
Lebih lanjut, pada COVID-19 hal esensial ialah munculnya badai sitokin dan untuk menghambatnya perlu senyawa antiinflamasi dan Cordyseps punya potensi menurunkan badai sitokin dan harapannya badai sitokin bisa diangkat.
Selain potensi antivirus, jamur Cordyceps juga bisa membantu meningkatkan kemampuan pernapasan, yang merupakan kabar baik untuk mereka yang mengalami kesulitan atau gangguan pernapasan.
Baca juga: Jamu Indonesia untuk corona bersiap diuji klinis
Hanya saja belum ada uji klinis mengenai efektivitas antivirus jamur ini, walau secara tradisional sudah lama digunakan masyarakat. Untuk itu tim dokter dan peneliti di Indonesia saat ini bersiap melakukan uji klinis pada pasien COVID-19 di Wisma Atlet, Jakarta.
"Kami sudah menyiapkan protokol uji klinik di Wisma Atlet, untuk pasien, tinggal tunggu beberapa minggu. Kita berharap hasilnya bagus, bisa memberikan kontribusi untuk penanganan COVID-19 di Indonesia," kata Ketua Umum Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Traditional dan Jamu Indonesia, Inggrid Tania.
Selain jamur Cordyseps, penelitian mengenai tanaman herbal atau jamu Indonesia untuk pasien COVID-19 secara umum tinggal menunggu perizinan uji klinik.
Pada pasien COVID-19 jejamuan Indonesia seperti empon-empon bisa membantu ketika terjadi badai sitokin pada peradangan paru-paru berat, menurut Inggrid.
Baca juga: Begini cara kerja remdesivir pada pasien COVID-19
Baca juga: Remdesivir jadi obat untuk pasien corona
Baca juga: Dinkes Bartim diminta uji coba temuan herbal obati COVID-19
Berita Terkait
Renggut tiga nyawa, sistem keselamatan Aito M7 dipertanyakan
Minggu, 5 Mei 2024 17:10 Wib
Samsung akan andalkan GPU besutannya di Exynos 2600
Minggu, 5 Mei 2024 17:02 Wib
Intip bocoran detail spesifikasi Google Pixel 8a
Minggu, 5 Mei 2024 12:50 Wib
Lauren Sanchez akan turut ramaikan Met Gala 2024
Minggu, 5 Mei 2024 12:23 Wib
Britney Spears ungkap penyebab kakinya mengalami cedera
Minggu, 5 Mei 2024 12:14 Wib
Xiaomi 15 diperkirakan meluncur pada pertengahan Oktober
Minggu, 5 Mei 2024 10:45 Wib
Ungkap sejarah pembentukan bulan dari Misi Chang'e-6
Sabtu, 4 Mei 2024 15:05 Wib
Cegah flek hitam akibat matahari dengan produk pencerah kulit
Jumat, 3 Mei 2024 16:51 Wib